URnews

WHO Pertimbangkan Tutup Kantor di Rusia Imbas Invasi ke Ukraina

Rizqi Rajendra, Jumat, 6 Mei 2022 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
WHO Pertimbangkan Tutup Kantor di Rusia Imbas Invasi ke Ukraina
Image: Kantor WHO di Jenewa, Swiss (Foto: Reuters)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempertimbangkan untuk menutup kantornya di Rusia sebagai bentuk kecaman atas invasi ke Ukraina.

Diketahui, WHO memiliki Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Moskow, Rusia. Namun kini, 38 negara anggota WHO termasuk Prancis, Turki, dan Jerman meminta kantor itu dipindahkan.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa sejak operasi militer pertama Rusia di Ukraina pada 24 Februari lalu, telah terjadi 191 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina dan menyebabkan 75 orang meninggal.

"Itu sama sekali tidak dapat diterima. WHO tidak menetapkan tanggung jawab atas serangan-serangan itu," kata Tedros dikutip Reuters, Kamis, (5/5/2022).

Meski demikian, seorang diplomat dalam diskusi bersama WHO tersebut menjelaskan bahwa langkah ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak terhadap risiko kesehatan yang lebih luas.

"Ini berbeda dari bidang ekonomi. Kami tidak ingin ada bagian dunia yang tertinggal karena penyakit menular," katanya.

Selain itu, penangguhan Rusia dari Dewan Eksekutif WHO seperti yang diminta oleh Ukraina telah dibatalkan karena teknis hukum, meskipun masih mungkin bahwa pembekuan hak suara dipertimbangkan dari 22-28 Mei 2022.

Sebagaimana Pasal 7 konstitusi WHO mengizinkan hak suara untuk dibekukan jika terjadi "keadaan luar biasa" meskipun itu jarang digunakan dalam 74 tahun sejarah badan kesehatan dunia tersebut. Itu terakhir diberlakukan terhadap apartheid Afrika Selatan pada tahun 1964.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait