URnews

Yogyakarta Siapkan Model Pembelajaran Guru Berkunjung, Atasi Kendala Belajar Online

Nivita Saldyni, Kamis, 23 Juli 2020 12.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Yogyakarta Siapkan Model Pembelajaran Guru Berkunjung, Atasi Kendala Belajar Online
Image: Seorang pelajar tengah mengikuti belajar online. (Ilustrasi/ANTARA)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menyiapkan model pembelajaran baru, yaitu guru berkunjung untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa dan guru dengan sistem belajar online.
 
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan model pembelajaran guru berkunjung ini diterapkan untuk mengatasi kelemahan dan kendala pembelajaran dengan sistem online untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kota Yogyakarta.

"Kami terus menggodog, nantinya model ini untuk mengatasi pembelajaran dengan sistem online, dan kami akan segera melakukan uji coba," katanya lewat keterangan resmi, Kamis (23/7/2020).

Meski sudah ada 211 titik wifi gratis yang tersebar di seluruh penjuru Kota Yogyakarta, namun Heroe tak memungkiri bahkan konektifitas internet masih jadi kendala sistem pembelajaran online.

"Kalau dari sekolah tidak ada kesulitan akses karena semua sekolah di Kota Yogya sudah dilengkapi dengan wifi, jadi para guru akan lebih mudah mendistribusikan tugas tugas untuk siswanya. Tapi di masyarakat berbeda, meski di Kota Yogya sudah ada 211 wifi gratis yang tersebar masih belum bisa memenuhi keseluruhan wilayah-wilayah yang menjadi tempat tinggal siswa," jelasnya. 

Heroe pun mengungkapkan masih belum memulai kembali sistem belajar tatap muka karena beberapa alasan. 

"Survey dari Dinas Pendidikan Kota Yogya, 46 persen orang tua sisea menghendaki tatap muka dan 54 persen tidak menghendaki tatap muka. Besok kalau memang mau tatap muka juga harus sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri dan harus mendapat persetujuan dari orang tua siswa," imbuhnya.

Ketika ditanya soal alasan orang tua yang belum menginginkan pembelajaran tatap muka, Heroe menyebut mereka masih khawatir dengan adanya pandemi COVID-19.

Sementara bagi yang setuju tatap muka kembali diadakan, Heroe membeberkan bahwa orang tua biasanya merasa anaknya tak memiliki aktifitas dan justru lebih banyak muncul masalah sosial didalam keluarga selama sistem belajar di rumah akibat pandemi virus corona ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait