URtrending

Yuk Intip Sterilization Chamber Buatan IT Telkom Surabaya, 'Pesanan' Wali Kota Risma

Nivita Saldyni, Jumat, 20 Maret 2020 19.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Yuk Intip Sterilization Chamber Buatan IT Telkom Surabaya, 'Pesanan' Wali Kota Risma
Image: Rektor ITTS, Dr. Tri Arief Sardjono menunjukkan Sterilization Chamber Buatan IT Telkom Surabaya, Jumat (20/3/2020) (Antara)

Surabaya - Urbanreaders di Surabaya pasti nggak asing dengan "Sterilization Chamber" milik Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS).

Yup, Sterilization Chamber atau bilik sterilisasi buatan ITTS itu berhasil menarik perhatian netizen sejak Rabu (18/3/2020) malam dan menjadi viral di media sosial.

Pasalnya, bilik ini bukan bilik biasa, melainkan bilik yang dilengkapi sejumlah alat yang mampu membunuh kuman dan bakteri yang ada pada tubuh manusia.

Menurut Rektor ITTS, Dr. Tri Arief Sardjono, alat ini akan membunuh kuman dengan cara menyemprotkan uap disinfektan dari bawah bilik.

"Sterilization Chamber ini sebenarnya ruangan yang diberikan uap. Nah, uapnya ini dari cairan disinfektan. Cairan disinfektan itu kami ubah jadi uap lalu kita masukkan ke ruangan (Sterilization Chamber)," kata Arief, Jumat (20/3/2020).

Dari penyemprotan dalam bilik itu, Arief mengatakan bahwa setelahnya orang akan merasa lebih bersih dan mendapat proteksi di seluruh tubuhnya.

Jadi, tak seperti cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer yang akan membersihkan kuman dan bakteri di sekitar tangan aja, guys.

"Dengan begitu, orang yang masuk chamber maka kecil kemungkinannya untuk penyebaran virus. Bahkan virus dapat mengecil setelah keluar dari ruang sterilisasi," pungkasnya.

Menariknya, Arief mengaku bahwa pihaknya hanya menyelesaikan bilik ini dalam satu hari aja, lho!

"Semalam dikerjakan, kemarin kami kebut lagi. Hari ini siap kami kirim ke kediaman (Risma)," kata Arief.

Alat yang dikerjakan semalam suntuk itu selanjutnya akan diuji coba bersama oleh Pemkot Surabaya, Dinkes Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Tropical Disease Center (TDC) Unair sebelum diproduksi dalam jumlah besar.

"Pengujian bersama. Setelah mendapat arahan dari Bu Wali, akan diuji dengan Dinkes, ITS, dan temen-temen dari TDC Unair," katanya.

Ketika ditanya akan diproduksi berapa dan akan dipasang di mana saja, Arief mengaku masih belum tahu dan menunggu hasil pengujian bersama.

"Mestinya begitu (diproduksi massal), tapi ini mesti diuji bareng, nanti dilihat disinfektannya apa yang cocok, karena kuncinya di disinfektan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait