URnews

Zona Merah, Wisata Kota Batu Tetap Buka Meski RS Rujukan Penuh

Shelly Lisdya, Kamis, 3 Desember 2020 09.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Zona Merah, Wisata Kota Batu Tetap Buka Meski RS Rujukan Penuh
Image: Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko (pemkotbatu_official/Instagram)

Malang - Tak hanya Kota Malang yang saat ini menjadi zona merah, Kota Batu Jawa Timur pun juga mengalami hal yang sama. 

Walikota Batu, Dewanti Rumpoko memgatakan, penyebab naiknya kembali angka COVID-19 tersebut bukan disebabkan faktor liburan dan pariwisata, melainkan kurangnya kesadaran masyarakat atas bahayanya virus tersebut.

"Kenaikannya cukup signifikan, ini bisa jadi dari klaster keluarga. Seperti misal di beberapa desa ada yang terkonfirmasi COVID-19, namun mereka tidak mau dirawat," ujarnya.

"Faktor lain adalah, misal ada tetangganya yang sakit, terus mereka menjenguk. Di saat pasien meninggal itu terkonfirmasi COVID-19, otomatis mereka juga tertular," paparnya.

Permasalahan lain pun yakni rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Batu penuh. Untuk itu, Dewanti menekan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Rumah sakit sudah penuh. Jadi, masyarakat harus ikuti protokol yang ada. Kalau pun masih ada yang terpapar COVID-19 dan memang harus diatensikan, kami sudah berkoordinasi dengan wilayah Jawa Timur seperti Malang, Pasuruan dan Mojokerto," tambahnya.

Kendati tidak ada penambahan rumah sakit untuk pasien COVID-19. Pemerintah Kota Batu pun lantas menambah shelter-shelter di desa-desa. 

"Alasan pertama karena kami kekurangan SDM dan sarana prasarana. Mungkin nanti yang dilakukan karantina di setiap desa, seperti di Oro-Oro Ombo itu difungsikan. Kendala ini sudah saya sampaikan ke tingkat Provinsi," jelasnya.

Kendati angka COVID-19 di Kota Batu naik, memasuki penguhujung tahun, Dewanti pun memiliki kebijakan yakni tidak akan menutup pariwisata.

"Ditempat wisata protokol kesehatannya ketat, Insya Allah itu sudah mengecilkan risiko dia tertular. Dan merema berlibur kan karena mereka fit dan sehat," ujarnya.

"Jadi nggak perlu untuk pembatasan wisatawan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait