URtech

23 Persen Followers Elon Musk Akun Palsu, Kok Bisa?

Shinta Galih, Jumat, 20 Mei 2022 13.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
23 Persen Followers Elon Musk Akun Palsu, Kok Bisa?
Image: CEO Tesla, Elon Musk. (Instagram @elonmusk)

Jakarta - Elon Musk saat ini punya 93 juta pengikut di Twitter. Tapi 23 persen adalah akun palsu atau spam. Demikian hasil riset yang dilakukan SparkToro dan Followerwonk. Namun, keduanya memberi catatan kalau definisi mereka tentang 'spam' dan 'palsu' mungkin berbeda dari definisi pihak Twitter.

Meski begitu, penilaian tersebut menarik karena muncul sepekan usai Musk mengumumkan akan menunda kesepakatan Twitter senilai US$ 44 miliar karena perusahaan tidak menyediakan data untuk membuktikan bahwa kurang dari 5% pengguna adalah akun palsu.

SparkToro dan Followerwonk melakukan analisis mendalam terhadap pengikut Twitter Musk menggunakan sistem 17 sinyal peringatan. Mereka juga menerapkan algoritma yang memindai 35.000 akun palsu yang dibeli oleh SparkToro.

Kedua perusahaan juga secara terpisah menandai 50.000 akun sebagai non-spam. Menurut tim, jika salah satu pengikut ditandai karena punya beberapa sinyal spam dan dinilai berkualitas rendah atau palsu. 

Para peneliti juga memperhitungkan pengguna tidak aktif yang tidak men-tweet dalam 90 hari, yang membentuk 70,23% pengikut Musk.

Tim peneliti turut menemukan bahwa 73% memiliki kata kunci yang berhubungan dengan spam di profil mereka dan 71% menggunakan lokasi yang tidak cocok dengan tempatnya.

Selain itu, 41% akun memiliki nama tampilan yang mengikuti pola yang umumnya digunakan oleh akun spam. Sebagian besar dari 69% akun juga tidak aktif selama lebih dari 120 hari.

Sebanyak 83% pengikut memiliki 'jumlah pengikut yang mencurigakan' dan 78% mengikuti 'jumlah akun yang sangat kecil'.

Tim juga menggunakan metrik tambahan seperti usia akun, jumlah tweet selama periode waktu tertentu, dan penggunaan gambar profil default Twitter untuk analisis menyeluruh.

Dalam analisisnya, tim mencatat bahwa akun palsu atau spam tidak selalu bermasalah karena bisa jadi itu adalah bot yang mengumpulkan berita dan foto tweet dari seluruh dunia. 

Namun, akun yang ditandai sebagai spam dianggap bersalah karena menjajakan propaganda dan disinformasi, mendorong upaya phishing atau malware , memanipulasi saham dan mata uang kripto, dan mencoba melecehkan pengguna lain.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait