URstyle

3 Pasien Anak dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia, Simak Gejalanya

Rizqi Rajendra, Selasa, 3 Mei 2022 09.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
3 Pasien Anak dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia, Simak Gejalanya
Image: Ilustrasi - Hepatitis akut pada anak (Foto: LiveScience)

Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit hepatitis yang menjangkiti anak-anak. Pasalnya, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dengan dugaan hepatitis akut, meninggal dunia.

Ketiga pasien anak tersebut meninggal dalam rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022 dan belum diketahui penyebab pastinya. Mereka merupakan pasien rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," kata Nadia dikutip Urbanasia dari laman resmi Kemenkes, Selasa, (3/5/2022).

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien anak tersebut adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

"Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tutur Nadia.

Selain di Indonesia, kasus hepatitis akut ini juga menyerang anak-anak di Eropa, Asia, dan Amerika sejak 15 April 2022 dan belum diketahui penyebabnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan hal ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Adapun sebanyak 17 anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

"Tentunya kami lakukan penguatan surveilans (pengawasan) melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis," pungkas Nadia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait