URstyle

4 Alasan di Balik Indonesia Pilih Vaksin Sinovac Asal Cina

Nivita Saldyni, Senin, 27 Juli 2020 17.07 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Alasan di Balik Indonesia Pilih Vaksin Sinovac Asal Cina
Image: Vaksin Sinovac. (dok. Sinovac)

Jakarta - Sejak virus corona mewabah di dunia, belum ada  satupun obat maupun vaksin yang terbukti ampuh menghentikan pandemi COVID-19. Namun hal ini justri membuat berbagai kelompok peneliti dari penjuru dunia berlomba mengembangkan vaksin corona. 

Beberapa di antaranya vaksin Moderna asal Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan Cina dengan vaksin Sinovac.

Namun dari ketiga kandidat kuat ini, Indonesia justru memilih bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd., perusahan farmasi Cina yang mengembangkan vaksin Sinovac ini, Urbanreaders.

Lalu, apa sih pertimbangan Indonesia hingga memilih untuk bekerjasama dengan Sinovac? Kapan vaksin ini mulai diuji di Indonesia? Berikut Urbanasia rangkum sejumlah alasan dan fakta di balik Indonesia memilih vaksin Sinovac:

1. Perkembangan vaksin Sinovac lebih cepat dibanding kandidat vaksin lainnya

1595327586-vaksin.jpgSumber: Ilustrasi vaksin COVID-19. (ANTARA)

Untuk memproduksi vaksin virus corona di Indonesia, Sinovac bekerjasama dengan PT Bio Farma. Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Sinovac dipilih karena perkembangannya yang cepat dibanding kandidat vaksin lain dari negara lainnya.

Dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/7/2020) lalu, Honesti menyebut bahwa vaksin buatan perusahaan yang berbasis di Beijing ini telah memasuki uji klinis fase III. Sementar, kandidat vaksin corona lainnya masih berada di uji klinis fase I ataupun II.

Untuk itu, transfer teknologi produksi vaksin ini akan dilakukan saat uji klinis fase III, yang rencananya akan dilakukan di Bandung, Jawa Barat mulai Agustus mendatang. Sebanyak 2.400 vaksin ini bahkan telah tiba di Indonesia pada Minggu (19/7/2020).

"Transfer teknologi produksi vaksin COVID-19 dari Sinovac ke Bio Farma dilakukan saat uji klinis fase ketiga," kata Honesti.

Ia pun menjelaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang sedang dikembanhkan di penjuru dunia akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase I, fase II, dan fase III. Nah setelah lolos semua uji ini, maka vaksin akan mendapatkan ijin edar dari regulator di masing-masing negara pengembang.

2. Metode pembuatan vaksin yang dipakai oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma

1591797835-ilustrasi-vaksin-corona.pngSumber: Ilustrasi vaksin virus corona. (labmanager.com)

Lewat keterangan resmi yang diterima Urbanasia pada Senin (20/7/2020) lalu, Honesti kembali mengungkapkan alasan lain mengapa pihaknya memilih Sinovac.

"Alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin/metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis," kata Honesti, Senin (20/7/2020).

3. Sinovac telah bekerjasama dengan enam negara untuk lakukan uji klinis tahap III kandidat vaksin corona

1584502615-vaksin.jpgSumber: Pixabay

Weidong Yin, Ketua, Presiden dan CEO Sinovac dalam rilis resminya awal Juni lalu mengatakan bahwa uji klinis fase I dan II yang mereka lakukan terhadap kandidat vaksin COVID-19 yang diberinama CoronaVac itu terbukti aman dan mampu memicu respon imun yang positif.

"Penelitian fase I / II kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons kekebalan. Ini adalah tonggak penting lain yang telah kami raih dalam perjuangan melawan COVID-19. Seperti halnya vaksin kami yang lain, kami berkomitmen untuk mengembangkan CoronaVac untuk penggunaan global sebagai bagian dari misi kami menyediakan vaksin untuk menghilangkan penyakit manusia," katanya dikutip dari laman Sinovac.

Dengan hasil yang menggembirakan ini, Sinovac pun mulai melakukan uji klinis fase III di luar Cina. Kerjasama ini pun telah berjalan sejak Juni 2020 dan dimulai di Brazil.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr Kusnandi Rusmil Sp AK MM menyebut ada enam negara yang melakukan uji klinis tahap tiga vaksin ini secara multisenter. Mulai dari  Amerika Latin, India, Bangladesh, Indonesia, Brazil, dan Chili.

"Jadi di beberapa negara ini, hasilnya dijadikan satu. Jika aman, maka vaksin ini boleh dijual. Jadi keamanannya sudah di coba berkali-kali," katanya dikutip dari Antara, Senin (27/7/2020).

4. Vaksin Sinovac bakal diuji klinis di enam tempat di Bandung, Agustus 2020

1584580758-jennifer-haller.jpgSumber: Instagram @jenniferhallerofficial

Nah di Indonesia, vaksin buatan Sinovac rencananya akan diuji klinis tahap III di enam tempat di Kota Bandung pada Agustus 2020.

Adapun enam lokasi tersebut di antaranya Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbeuleuit, Puskesmas Dago, Puskesmas Puter, Balai Kesehatan Unpad, dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad.

Dalam uji klinis tahap III ini, subjek yang digunakan adalah 1.620 orang berusia 18 - 59 tahun, atau usia produktif.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 ini dijadwalkan akan berlangsung selama enam bulan, dan ditargetkan rampung pada Januari 2021.

"Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap III lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," pungkas Honesti.

Namun hingga 22 Juli lalu, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Eddy Fadlyana SpA(K) MKes mengatakan bahwa rekrutmen relawan masih menunggu izin dari komite etik.

Meski begitu ia telah menyebut beberapa syarat yang menjadi dasarnya nih guys. Pertama, karena penelitian di Bandung maka kamu harus warga Bandung raya dan sekitarnya. Hal ini memudahkan tim untuk melakukan pengawasan.

Kedua, harus dalam keadaan sehat dengan pemeriksaan dokter yang lengkap dan tidak menderita COVID-19. Namun jika ditengah prosesnya kamu mengalami sakit, akan dicover oleh asuransi.

Nah, gimana Urbanreaders? Kamu bersedia jadi relawan vaksin Sinovac?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait