URstyle

Sukses Bikin Vaksin TBC di Uni Eropa, Dokter Indonesia Kini Kembangkan Vaksin COVID-19

Nunung Nasikhah, Minggu, 28 Juni 2020 19.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sukses Bikin Vaksin TBC di Uni Eropa, Dokter Indonesia Kini Kembangkan Vaksin COVID-19
Image: Situs Unair

Surabaya – Dokter asal Indonesia, yang juga merupakan alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. H. Satria Arief Prabowo, MD., PhD telah menorehkan prestasi luar biasa dalam dunia medis.

Pria yang pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai lulusan doktor bidang Ilmu Kedokteran termuda di Indonesia pada tahun 2019 tersebut, telah berkontribusi dalam pengembangan vaksin Tuberkulosis (TBC) ketika menempuh pelatihan penelitian di Groningen, Belanda pada tahun 2012.

Melalui konsorsium riset yang didanai oleh Uni Eropa, proyek yang bertujuan untuk mengembangkan vaksinasi terapeutik bagi penderita TB tersebut menghasilkan vaksinasi yang potensial untuk memperpendek masa pengobatan penderita TB.

“Target kami terapi TB dapat diperpendek dari 6 bulan menjadi 1 bulan saja, dan hal itu akan berdampak besar sehingga angka penyakit TB dapat berkurang secara signifikan di dunia,” kata Satria seperti dikutip dari website resmi Unair (28/6/2020).

Pengembangan vaksin tersebut telah selesai di akhir tahun 2019 setelah melalui uji klinis fase III dengan hasil yang memuaskan.

Pada awal tahun 2020, Satria dan tim bertemu dengan Direktur Program TB WHO yang kemudian bersedia memberikan dukungan untuk vaksin tersebut agar dapat diterapkan di negara endemis TB seperti Indonesia dalam waktu dekat.

Riset vaksin TB tersebut juga telah dipresentasikan di beberapa kongres Internasional bergengsi seperti pada kongres European Society for Pediatric Infectious Diseases (ESPID) di Madrid, Spanyol, pada Mei 2017 dan Ljubljana, Slovenia, pada Mei 2019. Saat ini, vaksin tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan lisensi.

Setelah berhasil mengembangkan vaksin oral untuk TB, Satria kemudian terpacu untuk juga ikut dalam tim pengembangan vaksin COVID-19 yang saat ini menjadi masalah besar di dunia.

1593341557-Satria2.jpgSumber: "Dokter alumnus Universitas Airlangga, Dr. H. Satria Arief Prabowo, MD., PhD/Situs Unair"

 Vaksin yang dikembangkan adalah vaksin oral COVID-19 yang telah dilakukan sejak April 2020 lalu. Vaksin tersebut berbentuk tablet yang dapat diminum dan bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia dalam melawan virus, dan tidak menargetkan virusnya secara langsung.

“Strategi ini (vaksin oral berbentuk tablet) akan lebih efesien dan dapat diberikan kepada lebih banyak orang dalam waktu lebih singkat, dibandingkan injeksi (suntikan),” jelas Satria.

Pengembangan vaksin yang dilakukan dengan konsorsium mancanegara tersebut saat ini tengah memasuki tahap uji klinis di Kanada, Rusia, Ukraina, China, Inggris, Mongolia, dan rencananya dalam waktu dekat juga di Surabaya.

Vaksin yang diberi nama V-SARS-Covid-19 tersebut mengandung komponen virus penyebab penyakit COVID-19 yang telah terinaktivasi sehingga aman diberikan baik kepada orang sehat untuk mencegah penyakit atau orang sakit untuk mempercepat kesembuhan.

“Target kami, pada pertengahan tahun ini vaksin dapat diberikan kepada tenaga medis yang berisiko tinggi terpapar COVID-19 dan pasien yang berada dalam kondisi kritis,” sambungnya.

Sementara untuk penggunaan vaksin secara luas ditargetkan mendekati akhir tahun ini. Hal tersebut untuk mencegah gelombang kedua COVID-19 yang dikhawatirkan dapat lebih besar.

Selain menjadi tim pengembangan vaksin di Eropa, Satria juga bertindak sebagai konsultan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris (LSHTM) untuk pengembangan vaksin oral COVID-19 di Indonesia yakni di Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR yang berkolaborasi dengan lembaga pengembangan vaksin non-profit di Eropa, Immunitor Ltd.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait