URguide

4 Cara Atasi Trauma Setelah Dikhianati Pasangan

Naura Aufani Zalfa, Selasa, 19 April 2022 17.05 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Cara Atasi Trauma Setelah Dikhianati Pasangan
Image: Cara Mengatasi Trauma Setelah Dikhianati Pasangan (freepik/freepik)

Jakarta - Jika pasangan pernah merusak kepercayaan, kamu mungkin pernah merasakan sengatan pengkhianatan. Rasa sakit ini bisa meninggalkan luka yang dalam.

Pengkhianatan dapat menyebabkan tekanan emosional, dan kamu mungkin mengalami trauma yang berkepanjangan ketika pasangan yang kamu andalkan telah melanggar kepercayaanmu.

Pengkhianatan dalam hubungan asmara biasanya berbentuk perselingkuhan. Namun, ada jenis pengkhianatan lainnya, seperti pengkhianatan finansial, juga dapat memicu respons trauma.

Ketika kamu mengalami trauma akibat perselingkuhan, ini akan menyebabkan beberapa hal berikut:

1. Mati rasa

2. Amarah

3. Rasa bersalah

4. Kesulitan mengendalikan emosi

5. Kehilangan kepercayaan pada orang lain

6. Kecurigaan dan kewaspadaan yang berlebihan

7. Depresi, kecemasan, dan gejala kesehatan mental lainnya 

8. Gejala fisik, termasuk insomnia , sakit, dan sakit perut

Setelah adanya pengkhianatan dalam hubungan asmara, kamu mungkin mengalami masalah kepercayaan pada orang lain. 

Bahkan jika kamu memilih untuk memberi pasangan kamu kesempatan lagi, mungkin perlu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk berhasil membangun kepercayaanmu kembali.

Alih-alih terjebak dalam trauma, dan memilih secara tak sadar untuk mengabaikan pasangan yang sering mengkhianati kamu, cobalah praktikkan beberapa petunjuk ini untuk menjaga hubungan dan melindungi kesehatan mental kamu.

1. Mengakui Bukannya Menghindari

1650362323-Foto-1-trauma.jpegSumber: Ilustrasi trauma setelah dikhianati pasangan (freepik/jcomp)

Dalam proses penyembuhan, lebih baik terimalah dahulu apa yang sedang terjadi.

Pada kenyataannya, dengan mengakui trauma akibat pengkhianatan, akan membuat kamu mulai mengeksplorasi alasan di baliknya, yang dapat membantu kamu memulai proses penyembuhan.

Alih-alih terjebak dalam siklus keraguan diri dan kritik diri yang tak henti-hentinya, kamu dapat mulai berdamai dengan masalah hubungan yang mendasarinya, seperti kurangnya komunikasi atau keintiman, dan mencari cara untuk menyelesaikannya.

Ingat, ini tidak berarti kesalahan dalam pengkhianatan terletak pada diri kamu. 

2. Berlatih Menerima Emosi yang Sulit

1650362376-Foto-2-trauma.jpegSumber: Ilustrasi telah menerima emosi yang sulit dihadapi (freepik/lifesorstock)

Setelah dikhianati oleh pasangan, mungkin kamu akan merasakan banyak emosi yang tidak menyenangkan. Merasa terhina atau malu adalah hal yang biasa. Kamu mungkin juga merasa marah, dendam, sakit, atau sedih. 

Secara alami, mungkin kamu akan mencoba menghindari 'kesusahan' ini dengan menyangkalnya.

Namun, perlu kamu tahu, jika kamu selalu menghindari atau menutupi emosi kamu, itu akan membuatnya lebih sulit untuk diatur.

Mengakui emosi yang kamu rasakan seperti kemarahan, penyesalan, kesedihan, kehilangan, dapat membantu kamu untuk menavigasinya dengan lebih efektif.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait