URnews

4 Fakta Roy Suryo Unggah Foto Editan Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi

Nivita Saldyni, Rabu, 15 Juni 2022 21.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Fakta Roy Suryo Unggah Foto Editan Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi
Image: istimewa

Jakarta - Nama pakar telematika, Roy Suryo mendadak jadi sorotan netizen Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Hal itu lantaran cuitannya di Twitter yang menampilkan foto stupa Candi Borobudur menyerupai wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuat geger. 

Nah, bagaimana awal mulanya dan seperti apa perkembangannya? Berikut Urbanasia rangkum empat faktanya untuk kamu!

Berawal dari Cuitan di Twitter soal Harga Tiket Naik Candi Borobudur

Nama Roy Suryo jadi perbincangan setelah dirinya menuliskan komentar soal isu penetapan harga baru untuk naik ke Candi Borobudur. Namun yang menjadi sorotan bukan soal komentarnya, melainkan foto yang disertakan dalam cuitan itu.

“Mumpung akhir pekan, ringan2 saja Twit-nya. Sejalan dgn Protes Rencana Kenaikan Harga Tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yg (sdh sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah Salah satu Stupa terbuka yg Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x AMBYAR,” cuit Roy Suryo, Jumat (10/6/2022).

1655302669-roy-suryo-stupa-borobudur.jpgPostingan Roy Suryo soal Candi Borobudur yang jadi kontroversi. (Twitter @NataliusPigai2)

Dalam cuitannya itu, ia menyertakan dua foto yang dimaksud. Dalam foto itu, patung stupa Candi Borobudur di edit wajahnya sehingga menyerupai Presiden Jokowi.

Sontak cuitan itu mendapat respons beragam dari netizen. Di antaranya meminta agar Polri menindaklanjuti cuitan tersebut.

“Tangkap dan Penjarakan Roy Suryo @CCICPolri,” cuit salah seorang netizen.

“Cuitan Roy Suryo ini selain melecehkan kepala negara, juga melecehkan candi borobudur yg menjadi tempat ibadah saudara2 umat Buddha. Kualitas begini kok pernah jadi menteri,” respons netizen lain.

“Ini roy suryo semakin hari pansosnya sudah semakin ga ngotak!!! Sudah tau foto itu editan dan sengaja dia up, mau bikin rusuh lu suryo???? Pak @CCICPolri @DivHumas_Polri masih mendiamkan orang begini?????” tulis netizen lainnya di Twitter.

Penjelasan Roy Suryo soal Cuitan yang Diduga Hina Jokowi dan Candi Borobudur

Usai cuitannya jadi kontroversi, Roy Suryo angkat bicara. Ia menjelaskan hanya memposting ulang dua meme stupa Candi Borobudur yang dibagikan netizen lainnya.

"Justru itu saya sengaja menampilkan unggahan-unggahan yang sudah ada sebelumnya. Makanya saya posting lengkap dengan nama pemosting pertamanya, bukan hanya meme-nya," ungkap Roy dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).

Ia pun mengaku sudah menyimpan link cuitan dari netizen penyebar foto-foto itu. Ia bahkan menuding, postingannya telah diprovokasi oleh oknum-oknum BuzzerRp.

“'Provokasi' terhadap saya dimulai oleh oknum (BuzzerRp) yang itu-itu juga. Jelas motivasinya mereka memang bikin pengalihan issue atas ketidakbecusan rezim ini," jelasnya.

Roy Suryo Pilih Hapus Postingan yang Buat Netizen Gaduh

Lewat akun Twitternya, mantan Menpora di era Presiden SBY itu kemudian memutuskan untuk menghapus cuitan yang terlanjur buat gaduh. Ia juga membeberkan bukti akun-akun yang memposting meme tersebut lebih dulu agar netizen berhenti memprovokasi cuitan tersebut.

"Agar tdk ada yg memprovokasi lagi & dianggap 'mengedit' krn ketidakfahamannya, Maka postingan tsb saya drop, case close," cuit Roy di akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Selasa (14/6/2022).

“Biar semakin jelas (& tidak ada lagi BuzzerRp yg memprovokasi murahan), ini Kronologi Meme2 tsb: Meme pertama diuggah @IrutPagut 07/06/22 09.36, Diunggah kembali @NewOpang 09/06/22 08.05, Meme satunya diunggah @fly_free_DY 10/06/22 17.25,” sambungnya.

Polisi Usut Pengedit Foto yang Diposting Ulang Roy Suryo

Berdasarkan informasi terbaru, kasus ini tengah jadi perhatian Polri. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan pihaknya tengah usut pengedit foto yang dibagikan Roy Suryo lewat Twitter itu.

“Sedang didalami dan profiling oleh Siber (Direktorat Siber Bareskrim Polri),” ujar Dedi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/6/2022).

Berkaca dari kasus ini, Dedi meminta netizen agar lebih bijaksana dalam menggunakan sosial media. Salah satunya dengan menghormati hak-hak orang lain.

“Dalam menggunakan medsos harus bijak, menghormati hak-hak orang lain, menjaga toleransi dan persatuan serta kesatuan karena jejak digital bisa dijadikan bukti dalam proses hukum, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ITE,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait