URnews

5 Arahan Jokowi untuk Penyelenggaraan Pemilu 2024

Maulidya Q, Jumat, 2 Desember 2022 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Arahan Jokowi untuk Penyelenggaraan Pemilu 2024
Image: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Dok. Setkab RI)

Jakarta – Presiden Joko Widodo menyampaikan lima arahan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang.

Jokowi mengatakan, waktu yang tersisa hingga Pemilu 2024 nanti harus dimanfaatkan KPU untuk meningkatkan kapasitas teknis persiapan pemilu, seperti memperbaiki dan menyelesaikan masalah, hingga mengatasi kendala yang ada. 

Arahan pertama, ia meminta seluruh kegiatan di setiap tahapan pemilu memiliki pengaturan teknis untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang ada. Selain itu, kata dia, setiap tahapan harus memiliki kejelasan secara hukum. 

“Ini penting untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai persoalan yang akan muncul,” kata Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional dengan KPU, Jumat (2/12/2022).

Kedua, Jokowi meminta KPU untuk merencanakan setiap tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan. Menurutnya, ketidaksiapan bisa menimbulkan keributan di lapangan. 

Perencanaan yang matang terkait tempat dan waktu ini, kata dia, juga sebagai bentuk efisiensi dan transparansi pelaksanaan.  

Ketiga, Jokowi meminta SDM yang terlibat untuk dibekali keterampilan dan kemampuan yang diperlukan agar seluruh perangkat mampu bertugas dengan baik. 

“(SDM) harus menyadari tugas penting mengawal pesta demokrasi, dengan menunjukkan kredibilitas dan kemampuan terbaik bagi masa depan bangsa dan negara,” kata dia.

Keempat, ia mengingatkan untuk semua pihak termasuk penyelenggara pemilu harus memiliki perasaan yang sama dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan sulit dikalkulasi.

Ia juga memberi pesan kepada KPU agar senantiasa bekerja efisien dengan memanfaatkan anggaran, serta membuat skala prioritas.

Kelima, Jokowi berharap KPU memperkuat pendidikan politik bagi kontestan pemilu maupun masyarakat untuk melakukan pemilu yang damai, jujur, berintegritas, dan menolak tindakan tidak terpuji yang akan melukai arti demokrasi.

“Semua harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide gagasan bukan politik adu domba,” jelasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait