URnews

5 Fakta Polemik Kamus Sejarah Indonesia Kemendikbud yang Jadi Sorotan

Shelly Lisdya, Kamis, 22 April 2021 11.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Fakta Polemik Kamus Sejarah Indonesia Kemendikbud yang Jadi Sorotan
Image: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Instagram @nadiemmakarim)

Jakarta - Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi sorotan publik, hal ini karena banyak kejanggalan.

Berikut fakta-fakta Kamus Sejarah Indonesia yang telah dirangkum Urbanasia, Kamis (22/4/2021).

1. Tak Ada di Kamus Sejarah Kemendikbud

HajiMohammadHasyimAsyari.jpgSumber: Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy'ari. (Image: website resmi NU)

Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo mengaku tersinggung dan kecewa atas keputusan Kemendikbud yang menghapus tokoh NU, Hasyim Asy'ari.

2. Kamus Sejarah Indonesia Belum Final

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid juga menyatakan, bahwa buku kamus sejarah tersebut merupakan proyek di tahun 2017. Namun hingga tahun anggaran 2017 selesai, buku ini belum rampung.

Dan pada tahun 2019, Direktur Sejarah diminta menyiapkan materi untuk situs resmi Rumah Belajar. Naskah Kamus Sejarah yang belum rampung tersebut, kemudian dimasukkan dalam laman resmi Rumah Belajar.

3. Kemendikbud Tarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I

1614305672-Nadiem-Makarim-1.jpgSumber: Mendikbud Nadiem Makarim. (sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id)

Kemendikbud pun akhirnya memutuskan untuk menarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dari peredaran, hal ini pasca polemik setelah tak memuat nama tokoh pendiri NU, Hasyim Asy'ari.

Hilmar Farid mengatakan, pihaknya telah menarik kamus tersebut dari situs Rumah Belajar Kemendikbud sejak diunggah dua tahun atau pada 2019 lalu.

"Guna memastikan polemik ini berlarut, kami sudah menurunkan, jadi sudah tidak ada lagi di website rumah belajar," kata Hilmar dalam jumpa pers secara daring, Selasa (20/4/2021).

Tak hanya itu, pihaknya pun bakal mengkaji ulang kamus sejarah modern lain. Ia mengaku tak ingin kesalahan serupa kembali terjadi. 

Ia pun menegaskan, bahwa hilangnya nama Hasyim dalam Kamus Sejarah Indonesia murni karena ketidaksengajaan dan membantah tudingan sengaja menghapus tokoh penting kaum nahdliyin itu dari pendidikan sejarah.

4. Kamus Sejarah Indonesia Disusun pada 2017

Menanggapi polemik ini, Mendikbud, Nadiem Makarim dalam Instagram pribadinya menyatakan, bahwa Kamus Sejarah Indonesia disusun pada 2017 sebelum dirinya menjabat. 

"Terkait isu kamus sedang panas, saya menyatakan bahwa kamus tersebut disusun pada 2017 sebelum saya menjabat. Untuk itu, di bulan suci Ramadan ini, persoalan tak adanya nama KH Hasyim Asy'ari dapat dihadapi dengan akal sehat, kepala dingin dan solusi," ungkapnya yang diunggah pada Rabu (21/4/2021) malam.

5. Nadiem Serukan untuk Penyempurnaan Kamus

1612328743-nadiem-makarim.jpgSumber: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim. (Instagram @nadiemmakarim)

Nadiem pun langsung meminta Hilmar Farid melakukan koreksi, revisi dan menyelesaikan penyempurnaan kamus tersebut.

"Saya langsung meminta Dirjen Kebudayaan untuk mengoreksi dengan lebih cermat secara teknis dan lebih mewadahi masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk NU," ujar Nadiem.

"Kemendikbud memastikan komitmen penghormatan atas nilai-nilai sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh bangsa, termasuk KH. Hasyim Asyari dan para penerusnya tidak akan berubah," tambah Nadiem.

Tak hanya itu, Nadiem Makarim juga menyatakan, bahwa pendiri NU KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh panutan yang berjasa pada pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

"KH Hasyim Asy'ari adalah kiai, guru dan panutan yang telah menorehkan sejarah panjang dalam perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Dan NU yang lahir dari buah pemikiran beliau akan senantiasa menjadi pilar penting dalam lini pemajuan bangsa," pungkas Nadiem.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait