5 Makanan Indonesia Khas Tahun Baru Islam

Jakarta – Sebentar lagi umat muslim di Indonesia akan merayakan tahun baru Islam, yang akan jatuh pada 30 Juli 2022.
Di Indonesia, perayaan tahun baru Islam dilakukan dengan berbagai cara. Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing untuk merayakan datangnya bulan Muharram dalam penanggalan hijriyah.
Tapi biasanya tahun baru Islam di Indonesia dilakukan dengan cara berdoa dan bersantap bersama. Berikut beberapa makanan yang identik dengan perayaan tahun baru Islam dari berbagai daerah di Indonesia.
1. Ayam Ingkung
Sumber: Freepik
Ayam Ingkung merupakan makanan yang sering muncul dalam tradisi syukuran masyarakat Jawa, tak terkecuali Tahun Baru Islam. Ayam utuh yang dibumbui dengan rempah ini biasanya disajikan bersama dengan tumpeng nasi kuning.
Nama Ingkung sendiri diambil dari kata ‘manekung’ yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti ‘memanjatkan doa’. Di zaman dulu, makanan ini dijadikan simbol rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan panen berlimpah.
2. Bubur Suro
Sumber: Bubur Asyura (YouTube/iCookAsia)
Bubur Suro atau bubur asyura adalah salah satu makanan yang selalu ada saat perayaan tahun baru Islam di Jawa. Kata ‘suro’ sendiri berasal dari nama bulan pertama dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan bulan Muharram.
Bubur suro terbuat dari beras dan rempah-rempah, rasanya gurih dan agak pedas. Berbeda dari bubur biasanya, bubur suro disajikan dengan aneka lauk pendamping seperti perkedel, tahu tempe, hingga kacang-kacangan.
Selain di Jawa, hidangan ini juga bisa ditemukan di Sumatera Selatan, seperti Riau dan Palembang.
3. Tumpeng
Sumber: Ilustrasi nasi tumpeng (Pinterest/Renny Asti)
Masyarakat di Jawa Tengah melakukan tradisi ‘gerebek sewu tumpeng’ dalam menyambut bulan Muharram. Dalam tradisi tersebut, tiap keluarga akan membawa tumpeng dan lauk pauknya ke suatu tempat untuk dimakan bersama.
Tak hanya dihidangkan di Tahun Baru Islam, tumpeng juga biasa disajikan di berbagai acara besar. Hal ini karena tumpeng memiliki makna filosofis di balik bentuknya yang unik. Makanan berbentuk kerucut itu melambangkan hubungan antara manusia dan penciptanya.
4. Bubur Pitunrupa
Sumber: Bella Pitunrupa/Facebook Nanik Susanti
Sudah menjadi tradisi masyarakat Bugis untuk menyajikan bella pitunrupa selama Tahun Baru Islam. Secara bahasa, pitunrupa memiliki arti tujuh macam. Bubur ini terbuat dari tujuh macam hasil bumi, yaitu jagung, pisang, nangka, beras ketan putih, beras ketan hitam, kacang hijau, dan labu. Bubur pitunrupa biasanya dihidangkan pada hari kesepuluh di bulan Muharram atau yang dikenal juga dengan Hari Asyura.
5. Kue Apem
Sumber: Kue apem/Freepik by Sri Widyowati
Urbanreaders mungkin sudah tidak asing dengan kue apem atau appam. Kue bercita rasa manis gurih ini juga disajikan saat perayaan Tahun Baru Islam. Biasanya menjadi salah satu makanan pelengkap di gunungan hasil bumi.
Nah itu dia lima makanan yang kerap muncul saat perayaan Tahun Baru Islam. Apa makanan khas Tahun Baru Islam dari daerahmu?