URamadan

5 Peristiwa Perang Umat Islam saat Ramadan

Anisa Kurniasih, Selasa, 20 April 2021 08.31 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Peristiwa Perang Umat Islam saat Ramadan
Image: Ilustrasi perang (Pixabay/leoderliebe)

Jakarta - Ramadan merupakan bulan suci yang selalu dirindukan umat muslim di seluruh dunia. Di bulan ini, para muslim akan merasakan keistimewaan seperti diwajibkan berpuasa dan banyak melakukan ibadah seperti tarawih, sahur dan lainnya. 

Memiliki kemuliaan yang istimewa, Ramadan juga rupanya pernah menjadi momen menegangkan dalam sejarah Islam. Pasalnya, seperti diketahui terdapat beberapa peperangan yang terjadi pada bulan suci ini. 

Jika kini kita harus berperang melawan pandemi COVID-19, dahulu justru banyak orang yang berjuang melawan musuhnya saat bulan Ramadan untuk menghadapi peperangan.

Nah, biar nggak penasaran, berikut beberapa peperangan umat Islam yang terjadi pada bulan suci Ramadan, di antaranya:

1. Perang Badar

Perang Badar Al Kubra terjadi pada bulan Ramadan tahun kedua sesudah Hijrah. Beruntungnya, umat Islam berhasil memenangi perang ini. Dalam sejarah, inilah kemenangan agung pertama pejuang-pejuang Islam menentang kemusyrikan dan kebatilan. 

Kisah Perang Badar adalah peristiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran di dalamnya. Rasulullah memimpin langsung aksi penyerangan yang hanya melibatkan sekitar 313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda. 

Sedangkan kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda.Namun, semangat jihad yang membara di bulan Ramadan membuat pasukan Islam berhasil menewaskan tiga pimpinan perang dari kaum Quraisy, yakni Utbah, Syaibah, dan Walid bin Utbah.

2.  Perang Khandaq

Perang Khandaq dikenal juga sebagai Pertempuran Al Ahzab atau Pertempuran Konfederasi. Perang yang terjadi pada tahun 5 Hijriah merupakan perang yang dilakukan dengan taktik membuat parit untuk melindungi Madinah. Perang ini melibatkan 3.000 pasukan Muslim melawan 10.000 pasukan musuh yang terdiri atas Bani Quraisy, Bani Nadir, Bani Sulaym, dan Bani Murra.

Berdasarkan teknik perang yang diajarkan oleh Salman dari Persia, Rasulullah memerintahkan untuk menggali parit untuk mengecoh musul hanya dalam waktu enam hari sebelum musuh tiba.

Berkat taktik parit besar yang digali, pihak musuh menjadi kesulitan untuk menyerang kaum muslim. Selama dua minggu, mereka hanya berbalas umpatan tanpa bisa menyebrang. Setelah 25 hari, akhirnya pihak musuh menyerah dan diadili.

1618880929-Perang-shafman-pixabay.jpegSumber: Ilustrasi perang (Pixabay/shafman)

3. Perang Tabuk

Perang Tabuk sebenarnya dimulai pada bulan Rajab kesembilan Hijriyah. Namun, pada 26 Ramadan, Rasulullah baru kembali dari peperangan tersebut setelah memperoleh kemenangan. Sejarah Perang Tabuk pun menjadi sejarah peperangan terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Rasulullah juga memimpin langsung perang antara tentara Muslim dan pasukan Bizantium atau Romawi Timur tersebut.

4. Perang Zallaqah

Perang ini tentu tak seterkenal dua peperangan di atas. Bahkan, mungkin banyak yang belum tahu. Perang Zallaqah ini terjadi di Portugal, tepatnya pada Jumat setelah Subuh bulan Ramadhan 459 Hijriyah.

Saat itu, terjadi kebangkitan dinasti Murabit di Afrika Utara. Gubernur Cordova, Al Muktamin meminta bantuan Sultan Dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin untuk memerangi Alfonso VI. Tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI yang berjumlah 80 ribu orang itu berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat Sultan Yusuf berhasil menguasai seluruh Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Dinasti Murabit di Spanyol berdiri sejak 1090 sampai 1147 Masihi.

5.. Perang Ain Jalut

Perang Ain Jalut adalah perang besar yang terjadi pada 15 Ramadhan 658 Hijriyah atau 1260 Masehi antara orang-orang muslim Mamluk (sekarang Turki) dengan bangsa Shamanis Mongol. 

Dalam peperangan ini, tentara Islam meraih kemenangan. Perang ini sekaligus menjadi kekalahan pertama pasukan Mongol setelah sebelumnya mereka menaklukkan negeri-negeri besar seperti Cina dan Abbasiyah dan kerajaan-kerajaan kecil yang tidak terhitung jumlahnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait