URnews

6 Bulan Tutup, Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono Kembali Buka

Nunung Nasikhah, Senin, 24 Agustus 2020 15.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Bulan Tutup, Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono Kembali Buka
Image: Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono kembali buka. (Diskominfo Jateng)

Magelang – Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono yang terletak di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, kabupaten Magelang kembali dibuka pada Minggu (23/8/2020), pasca enam bulan tidak beroperasi karena pandemi COVID-19.

Pasar Tradisi Lembah Merapi Gununggono menyajikan kuliner asli daerah seperti, kacang godog, tiwul, growol, gathot, cethil, maupun jajanan khas tradisional lainnya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Sebelum mendapatkan izin untuk dibuka kembali, Pasar Tradisi Lembah Merapi telah melalui proses pengecekan dan pemantauan terkait penerapan protokol kesehatan seperti penyediaan fasilitas mencuci tangan, kewajiban memakai masker bagi pedagang dan pengunjung, serta pengecekan suhu tubuh.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, kondisi pandemi COVID-19 saat ini telah membawa dampak yang luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan, baik sendi ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya, maupun yang lain.

“Wabah ini memang telah banyak menguras energi, tenaga, dan pikiran serta menjadi fokus perhatian Pemerintah dalam penanganannya. Semua orang mesti mampu beradaptasi dan memulihkan dari keterkejutan situasi saat ini,” ungkap Zaenal di sela-sela pembukaan kembali Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono pada Minggu (23/8/2020).

“Pandemi juga menimbulkan dampak besar terutama pada sektor pariwisata dunia, termasuk Indonesia,” imbuhnya.

Zaenal menambahkan, kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil termasuk para pedagang pasar tradisi, merupakan kegiatan usaha yang perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Magelan.

Selain untuk menumbuhkan semangat kerja dan berwirausaha, pembukaan kembali pasar tradisi tersebut juga untuk menumbuhkan kesadaran pariwisata tradisional dan pariwisata alam yang akhir-akhir ini tumbuh dengan pesat.

Di samping itu, Zaenak juga mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan instruksi kepada Kepala Disparpora Kabupaten Magelang agar memberikan perhatian kepada para pedagang pasar tradisi.

“Namun kami tetap wanti-wanti kepada para pedagang, pengunjung, dan warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan melalui instruksi Bupati Magelang Nomor 3 tahun 2020,” tutur Zaenal.

Sementara itu, Kepala Desa Banyubiru, Wintoro mengatakan bahwa sejak pasar tradisi Lembah Merapi dibuka pada awal tahun 2019, perputaran uang mencapai Rp1,5 miliar.

Sejak terdampak COVID-19 dan harus berhenti beroperasi selama enam bulan, terdapat 37 lapak pedagang yang telah rusak.

“Saya berharap dengan dibukanya kembali lokasi ini oleh Bupati Magelang, ke depannya perekonomian masyarakat di sini kembali normal. Dan beberapa kendala infrastruktur yang masih kurang bisa bertahap ditata kembali,” pungkas Wintoro.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait