URnews

6 Kabupaten Terjangkit Wabah PMK Hewan, Kementan: Tak Menular ke Manusia

Ahmad Sidik, Rabu, 11 Mei 2022 21.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Kabupaten Terjangkit Wabah PMK Hewan, Kementan: Tak Menular ke Manusia
Image: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan di Gedung Negara Grahadi, Senin (9/5/2022). (Dok. Kementerian Pertanian)

Jakarta - Enam kabupaten ditetapkan terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, terdapat enam kabupaten di dua provinsi yang terkena wabah PMK, yaitu Provinsi Aceh, dan Provinsi Jawa Timur.

“Kementerian Pertanian telah menetapkan dua daerah yang dilanda wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan, dua daerah itu adalah Provinsi Aceh dua kabupaten, dan empat kabupaten di Jawa Timur,” kata Syahrul, mengutip laman Antara, Rabu (11/5/2022).

Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur menjadi wilayah yang ditetapkan terserang wabah PMK.

Sedangkan di Jawa Timur, wabah PMK menjangkit daerah Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Berdasarkan data kementerian, ditemukan 3.205 ekor hewan ternak yang terinfeksi PMK dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen. Sementara di Aceh, wabah PMK menulari 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor.

Melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya, Kementan melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan tingkat dan jenis PMK yang teridentifikasi di daerah Jawa Timur.

Lebih lanjut, kata Syahrul, dengan hasil laboratorium tersebut akan memudahkan pemerintah untuk menentukan vaksin.

Harapannya, vaksin yang dibuat bisa memanfaatkan sumber daya dalam negeri untuk penanggulangan yang efektif dan efisien.

Kini, Kementan bersama pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota telah membentuk tim pengendalian wabah PMK untuk menghindari mutasi virus.

Pengendalian dilakukan lewat tiga langkah antisipasi, di antaranya dengan lokalisasi wabah untuk memutus penyebaran virus, serta distribusi obat-obatan, vitamin, antibiotik, dan vaksin.

Selain itu, pemulihan juga dilakukan untuk menstabilkan jumlah hewan ternak di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh dan Jawa Timur.

Di sisi lain, Syahrul menegaskan bahwa wabah ini tidak menular ke manusia, melainkan hanya pada hewan ternak. Ia terus melakukan sosialisasi untuk memutus kekhawatiran di tengah masyarakat.

“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden,” ujar Syahrul, mengutip laman Kementan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait