URnews

Ahli Poligraf Polri Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Bohong

Nivita Saldyni, Rabu, 14 Desember 2022 17.28 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ahli Poligraf Polri Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Bohong
Image: Putri Candrawathi (berbaju putih) bersama Ferdy Sambo saat proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (ANTARA)

Jakarta - Ahli poligraf atau uji kebohongan dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkap hasil tes poligraf dua terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Aji menyebut, hasil tes poligraf kedua terdakwa itu minus.

“Mohon izin, untuk Pak FS nilai totalnya minus 8, Putri minus 25,” kata Aji selaku saksi ahli dalam persidangan lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (14/12/2022).

Aji menjelaskan, apabila skor positif artinya menunjukkan terperiksa tidak terindikasi berbohong atau no deception indicated (NDI). Sebaliknya, kalau skornya minus maka menunjukkan terperiksa terindikasi berbohong atau deception indicated.

“Minus, (Ferdy Sambo) terindikasi berbohong. Kalau PC (Putri Candrawathi), terindikasi berbohong,” sambungnya.

Aji pun menjabarkan Sambo terindikasi bohong saat beri pernyataan soal tak ikut menembak Yosua. Sedangkan Putri terindikasi bohong saat beri pernyataan tak berselingkuh dengan Yosua ketika menjalani tes poligraf.

Soal akurasi tes tersebut, Aji menyebut ambang batas terendahnya 93 persen. Sementara 7 persen sisanya tergantung pada keahlian pemeriksa.

“Pengalaman kami, belum ada yang pernah memanipulasi pemeriksaan poligraf,” ujarnya.

Bahkan, Aji menyebut sejak tahun 1960-an, hanya ada empat hingga lima orang yang lolos tes poligraf dari jutaan pemeriksaan.

Hasil Tes Poligraf Tiga Terdakwa Lainnya

Selain Sambo dan Putri, Aji mengungkap kalau terdakwa lain yang terindikasi bohong adalah Kuat Ma'ruf. Tepatnya soal keterangannya yang menyebut tak melihat Sambo menembak Yosua.

"Indikasi kedua untuk Saudara Kuat yang dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 September adalah, 'Apakah kamu melihat Pak Sambo menembak Yosua?'. Jawaban Saudara Kuat tidak. Hasilnya bohong,” beber Aji.

Kuat, sambung Aji, menjalani dua kali tes poligraf. Skor tes pertama positif 9, dan skor pemeriksaan kedua minus 13.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait