URedu

Ajak Kemdikbud, Kemhan Bakal Terapkan Pendidikan Militer untuk Mahasiswa

Nunung Nasikhah, Selasa, 18 Agustus 2020 13.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ajak Kemdikbud, Kemhan Bakal Terapkan Pendidikan Militer untuk Mahasiswa
Image: Ilustrasi pendidikan militer. (Twitter @univ_pertahanan)

JakartaKementerian Pertahanan (Kemhan) telah berencana untuk menerapkan pendidikan militer bagi mahasiswa melalui Program Bela Negara.

Untuk merealisasikannya, Kemenhan akan berencana menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Melalui program tersebut, Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa namun pihaknya ingin generasi muda Indonesia cinta terhadap bangsa dan negara.

"Dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS (sistem kredit semester) yang diambil,” ungkap Trenggono melalui keterangan resminya, belum lama ini.

“Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," sambungnya.

Program Bela Negara tersebut, kata Trenggono, akan terus dilakukan oleh kemenhan untuk menyadarkan masyarakat, khususnya anak muda agar bangga sebagai orang Indonesia.

Ia mencontohkan, sebagaimana Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop, Indonesia juga harus mampu menonjolkan budaya khasnya agar semakin dipandang oleh warga dunia.

Menurutnya, jika dilihat dari perspektif pertahanan, K-Pop tersebut merupakan salah satu ‘pertahanan’ Korea Selatan  melalui industri kreatif mempengaruhi dunia.

"Indonesia harusnya bisa seperti itu karena kita punya seni dan budaya yang banyak," tegasnya.

Selain itu, menurutnya, para anak muda Indonesia juga bisa menunjukkan kecintaan terhadap negara dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad).

Ia mengatakan, program Komcad sudah sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.

Komcad, kata Trenggono, bukan program wajib militer yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara. Namun, Komcad merupakan ‘fasilitas’ pelatihan yang diberikan negara untuk masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang.

"Difasilitasi dengan memberikan pelatihan selama beberapa bulan. Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," tandas Trenggono.

Program tersebut tercetus karena menurut Trenggonol, Indonesia akan memasuki era bonus demografi atau banyaknya penduduk usia produktif, mulai tahun 2025 sampai 2030.

Dengan fenomena tersebut, penduduk dengan usia produktif yang banyak perlu disiapkan untuk menggerakkan perekonomian bangsa di masa depan.

"Kepada para milenial, selalu belajar dan berkompetisi. Jangan kalah dengan milenial di luar negeri,” ujar Trenggono.

“Buat inovasi dan lain sebagainya yang bisa membawa harum nama bangsa dan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait