URnews

AJI Tak Setuju Wartawan Manfaatkan Privilese untuk Vaksin COVID-19

Shelly Lisdya, Rabu, 10 Februari 2021 08.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
AJI Tak Setuju Wartawan Manfaatkan Privilese untuk Vaksin COVID-19
Image: Ilustrasi jurnalis. (Pixabay/Engin_Akyurt)

Jakarta - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Manan menyatakan, bahwa pihaknya tidak menyetujui wartawan masuk prioritas pemberian vaksin tahap kedua.

"Karena kami tidak setuju dengan wartawan memanfaatkan privilese-nya untuk mendapatkan vaksin tahap kedua," kata Abdul Manan kepada Urbanasia, Selasa (9/2/2021).

Ia menyebut, sah-sah saja jika wartawan mendapatkan keistimewaan untuk mendapatkan vaksinasi. Namun, hal tersebut harus sesuai dengan kasus aktif dan kematian COVID-19 di wartawan tinggi. 

"Mobilitas wartawan memang tinggi, nah kecuali tingkat kasus di wartawan tinggi baru AJI bisa memutuskan. Kan lebih baik diberikan kepada yang membutuhkan. Misalnya orang-orang lansia," imbuhnya.

Kendati demikian, hingga Rabu (10/2/2021) AJI belum memberikan informasi lebih lanjut perihal vaksinasi tersebut. Sementara untuk mekanisme pendaftaran wartawan yang akan menerima vaksin, ia mengatakan akan dibahas hari ini.

"Memang sementara ini kami belum menyikapi apapun, tapi hari ini (9/2/2021), akan kami bahas lagi," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, jika pemerintah akan mengalokasikan lima ribu dosis vaksin untuk jurnalis atau wartawan.

Pemberian vaksin kepada lima ribu wartawan tersebut merupakan bagian dari 12 juta vaksin yang tengah diproses PT Biofarma. 

Sementara Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo mengatakan, bahwa jurnalis atau wartawan akan mendapatkan prioritas vaksinasi COVID-19 sebanyak 17.800 orang.

Agus pun meminta kepada asosiasi jurnalis untuk segera membuka pendaftaran program vaksinasi ini. Pendaftaran vaksinasi wartawan nantinya akan dibuat kluster per provinsi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait