URnews

Amerika Serikat Bakal Kirim Sistem Rudal Canggih untuk Ukraina

Nivita Saldyni, Rabu, 1 Juni 2022 16.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Amerika Serikat Bakal Kirim Sistem Rudal Canggih untuk Ukraina
Image: Presiden AS Joe Biden (Dok. The White House)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pihaknya bakal kirim sistem rudal canggih ke Ukraina. Kabarnya sistem rudal ini merupakan bagian dari paket bantuan persenjataan senilai US$ 700 juta (sekitar Rp10,19 triliun) yang diperkirakan bakal segera diumumkan pada hari ini, Rabu (1/6/2022).

Hal itu disampaikan Biden dalam kolom opini di surat kabar New York Times,  Selasa (31/5/2022). Dalam tulisannya itu, Biden menegaskan bahwa perang tersebut akan diakhiri lewat diplomasi, seperti yang selalu diharapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

Namun menurutnya, AS perlu menyediakan bantuan persenjataan dan amunisi penting untuk Ukraina agar negara tersebut punya posisi tawar yang kuat di meja perundingan.

“Itulah mengapa saya memutuskan bahwa kami akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina,” tulis Biden seperti dikutip dari New York Times, Rabu (1/6/2022).

Adapun paket persenjataan yang dimaksud antara lain yaitu amunisi, radar penangkal tembakan, sejumlah radar pengintaian udara, helikopter Mi-17, tambahan rudal-rudal antitank Javelin, hingga persenjataan antibaja.

Biden menegaskan pihaknya tak mendorong Ukraina untuk menggunakan senjata untuk menyerang di luar perbatasannya, khususnya menargetkan lokasi-lokasi di Rusia. Ia juga mengaku AS tak akan terlibat dalam konflik itu secara langsung, baik mengirim pasukan maupun menyerang pasukan Rusia. Sebab AS tak ingin konflik ini berkepanjangan.

Sementara itu, dilansir dari Reuters, pejabat tinggi AS menyebut pihaknya bakal menyediakan sistem rudal artileri dengan mobilitas tinggi yang mampu mengenai target sejauh 80 kilometer secara akurat. 

Mereka menyatakan, keputusan ini diambil setelah Ukraina memberi 'jaminan' bahwa negara tersebut tidak akan menggunakannya untuk melancarkan serangan di dalam Rusia.

Sebelumnya Biden dengan tegas sempat menyatakan bahwa AS tak akan mengirimkan Ukraina sistem roket yang dapat menyerang ke Rusia. 

Pasalnya selama ini, Biden ingin membantu Ukraina namun menentang adanya penyediaan persenjataan untuk Ukraina yang bisa mereka gunakan untuk menyerang balik Rusia.

"Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menyerang Rusia," kata Biden kepada wartawan, Senin (30/5/2022).

Rusia melancarkan 'operasi militer khusus' ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Akibatnya hingga saat ini telah ada ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina mengungsi ke berbagai negara tetangga. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait