URstyle

Anak-anak Tidak Perlu Vaksin Booster, Kenapa?

Hanisa Sutoyo, Selasa, 19 Juli 2022 16.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Anak-anak Tidak Perlu Vaksin Booster, Kenapa?
Image: Freepik/Drazen Zigic

Jakarta - Vaksin booster COVID-19 dinilai oleh para pakar belum perlu diberikan kepada anak-anak, dan lebih baik diprioritaskan untuk kaum lansia serta penderita penyakit komorbid.  

Melansir Antara, Anggota Satgas Imunisasi Anak PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko membenarkan hal tersebut. Menurutnya, dua vaksin saja sudah cukup.

"Untuk sementara vaksin dua kali pada anak cukup. Buktinya? Sakit COVID-19 berat dan meninggal pada anak sangat sangat sedikit. Sedangkan lansia sangat banyak yakni 47,5 persen,” kata Soedjatmiko, Senin (18/07/2022).

Soedjatmiko menjelaskan alasan dari hal tersebut lantaran angka positif tertingginya terjadi pada orang berusia 31-45 tahun yakni, sebesar 28,9 persen.

Selain itu, angka kematian tertinggi juga terjadi pada orang dewasa, khususnya orang yang berusia 60 tahun ke atas yakni, sebesar 47,5 persen.

Alasan lainnya adalah karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes) yang sudah 'tersedot' untuk vaksinasi COVID-19 pada usia 6 tahun hingga lansia. Seperti imunisasi rutin, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Lebih lanjut, Soedjatmiko mengatakan belum ada perusahaan yang mengajukan hasil uji klinis safety dan imunogenisiti untuk booster pada anak usia 6 tahun.

Ia menambahkan bahwa campak, rubella, difteri, dan risiko terinfeksi kembali polio masih menjadi ancaman nyata bagi anak berusia 6 tahun ke atas.​​​​​​​

Yang menjadi fokus Pemerintah saat ini adalah untuk mendistribusikan vaksin booster COVID-19 bagi kaum lansia dan warga berusia 18-59 tahun serta vaksin dosis kedua untuk umur 6-11 tahun.​​​​​​​

Pemerintah menargetkan program vaksinasi nasional bagi 208.265.720 orang. Dikutip dari situs covid19.go.id, hingga 18 Juli 2022 sebanyak 201.966.816 orang telah memperoleh dosis pertama COVID-19 dan 169.582.051 sudah mendapatkan dosis kedua, sedangkan sebanyak 53.126.957 baru disuntik dosis ketiga.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait