URnews

Anggota TNI dan Polri Dikeroyok di Jakarta Selatan, 6 Saksi Diperiksa

Anisa Kurniasih, Senin, 19 April 2021 20.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Anggota TNI dan Polri Dikeroyok di Jakarta Selatan, 6 Saksi Diperiksa
Image: Ilustrasi pembunuhan. (Pixabay/kalhh)

Jakarta - Seorang anggota Brimob ditemukan tewas dan seorang anggota Kopassus mengalami luka diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dugaan pengeroyokan yang terjadi di wilayahnya pada Minggu (18/4/2021) pun dibenarkan Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono. Namun, ia mengaku belum mengetahui identitas korban yang tewas dan satu orang korban lain yang mengalami luka tersebut.

"Informasinya seperti itu (korban tewas diduga pengeroyokan) tapi belum tahu siapa (identitas korban)," kata Tomy, dikutip Antara.

Peristiwa yang terjadi sekitar  sekitar pukul 07.00 WIB tersebut pun beredar juga di media sosial video yang direkam kamera pengawas (CCTV). Dalam rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @cetul.22, kemudian beredar viral itu terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.

Disebutkan, korban yang tewas tersebut berinisial YBS mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam.

"Korban meninggal akibat kehabisan darah," sebut akun instagram @cetul.22 itu.

Dalam video itu juga terlihat setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

Terbaru, Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa enam orang saksi terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota Brimob itu.

"Sekarang masih kita periksa saksi-saksinya, masih didalami. Sudah sekitar lima atau enam saksi (yang diperiksa)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, saat dikonfirmasi Senin, (19/4/2021) seperti dikutip Antara. Meski demikian Tubagus enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

"ini kan masih penyelidikan ya masih kita periksa semua," kata dia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait