Apa yang Dimaksud dengan Dropshipper? Begini Cara Mulainya

Jakarta - Beberapa tahun ke belakang, bisnis dropshipper menjadi salah satu bisnis yang populer. Simak apa yang dimaksud dengan dropshipper dan cara memulainya.

Dropshipper bisa diartikan sebagai orang yang melakukan dropship. Dropship sendiri adalah bisnis yang bisa dilakukan siapa pun dan relatif minim modal. Mereka memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan penjualan online lewat media sosial dan e-commerce.

Sistem penjualan dropship dilakukan ketika penjual atau dropshipper hanya perlu memasarkan dan menjual barang milik orang lain tanpa membelinya terlebih dahulu (menyetok barang).

Banyak orang yang melakukan bisnis dropshipper sebab saat ini sudah banyak pemasok barang dengan berbagai produk yang menyediakan dropshipping, seperti kosmetik, pakaian, elektronik, obat, makanan, dan minuman.

Sumber: Ilustrasi Wiraswasta/Freepik by Tirachardz

Konsep mudahnya, dropshipper menjadi pihak ketiga yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Hal tersebut juga yang membuat dropshipper seringkali disamakan dengan reseller, padahal keduanya adalah hal berbeda.

Perbedaan dropshipper dengan reseller bisa dilihat dalam skemanya, barang hasil dropship bisa dikirim langsung dari pemasok ke pembeli. Sehingga penjual tak perlu repot menyediakan tempat penyimpanan atau mengemas barang untuk dikirim ke pembelinya.

Perbedaan lainnya, reseller biasanya harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang dari pemasok untuk selanjutnya dijual kembali. Sedangkan, dalam skema kerja sama dropship, dropshipper hanya bertugas mencari pelanggan dan tidak harus mengeluarkan modal karena semua sudah diurus oleh pemasok. 

Sumber: Ilustrasi paket (Freepik/Freepik)

Jika kamu berencana menjadi dropshipper, kamu bisa memulainya dengan cara berikut:

1. Tentukan jenis produk yang ingin dijual dengan mempertimbangkan ketahanan dan permintaan produk yang sedang tinggi.

2. Hindari memilih produk yang memiliki banyak pesaing dan bersifat musiman (hanya sementara).

3. Cari pemasok barang terpercaya. Jalin hubungan baik dengan pemasok serta ketahui update ketersediaan stok dan skema pembayarannya.

4. Buat nilai jual yang unik pada produk yang dijual.

5. Pasarkan produk melalui media sosial, marketplace, atau website. Biasanya foto atau video produk telah disediakan oleh pemasok.