Awas! Konsumsi Junk Food Berlebih Bisa Sebabkan Cemas dan Depresi

Jakarta - Hati-hati bagi Urbanreaders yang sering dan suka makan junk food, pasalnya olahan makanan itu bisa menjadi penyebab di balik banyak kasus kecemasan dan depresi, loh.
Junk food memang terkenal simpel, enak, mudah dan cepat disajikan. Tapi siapa sangka jika makanan enak itu bisa membawa kabar buruk bagi konsumennya?
Produk junk food umumnya murah, cepat disiapkan, dan terdiri dari minyak, lemak, gula, pati, dan isolat protein. Selain itu makanan ini juga sering mengandung perasa, pewarna, pengemulsi, bahkan bahan tambahan kosmetik lainnya. Sementara kandungan nutrisinya malah lebih sedikit.
Contoh umum dari produk ini termasuk minuman manis, seperti soda, fast food, keripik kentang, permen, kue kering yang dikemas dengan gula, serta daging olahan seperti burger dan sosis.
Para peneliti dari Schmidt College of Medicine Florida Atlantic University mengatakan, hasil studi mereka menemukan hubungan antara jumlah konsumsi junk food dan gejala kesehatan mental yang lebih buruk.
Sebanyak 10.359 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas turut berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS. Kemudian tim peneliti mengukur kasus depresi ringan, jumlah hari tidak sehat mental, dan jumlah hari cemas yang dialami oleh partisipan.
Hasilnya mengungkapkan, orang dengan tingkat konsumsi junk food yang tinggi dilaporkan memiliki 'hari yang tidak sehat secara mental' dan 'hari yang mengkhawatirkan' secara signifikan dibandingkan dengan orang yang umumnya menghindari olahan makanan ini.
Sehingga disimpulkan oleh peneliti, orang-orang yang secara teratur mengonsumsi junk food jadi lebih rentan mengalami kecemasan hingga depresi ringan dalam kehidupan sehari-harinya.