URstyle

Bahayakah Gas Air Mata bagi Tubuh? Ini Penjelasan Pakar

Alfian Muntahanatul Ulya, Minggu, 2 Oktober 2022 15.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bahayakah Gas Air Mata bagi Tubuh? Ini Penjelasan Pakar
Image: Ilustrasi penggunaan gas air mata, (Pexels)

Jakarta - Kerusuhan suporter bola yang memakan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022), Malang kini tengah jadi trending topic di media sosial. Ratusan korban tumbang setelah aparat menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

Melansir Medical News Today, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan. Efek yang ditimbulkan untuk kesehatan pun bisa berlangsung jangka panjang.

Terlepas dari namanya, gas air mata tidak berbentuk gas. Ini terdiri dari bahan kimia padat atau cair, dan biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk. Bahan kimia itu di antaranya kloroasetofenon (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), kloropikrin (PS), bromobenzilsianida (CA), dibenzoxazepin (CR).

Zat ini bereaksi dengan kelembaban yang bisa menyebabkan rasa sakit hingga iritasi. Gas air mata juga bisa menyebabkan gejala yang lebih parah terutama pada area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah. Menurutnya, paparan bahan kimia itu bisa secara langsung mengiritasi mata, kulit, serta sistem pernapasan.

"Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih," terang Dede melansir ANTARA, Minggu (2/10/2022).

Tak hanya zat kimia yang terkandung di dalamnya, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga bisa menyebabkan cedera. Tabung itu bisa memanas hingga menyebabkan luka bakar. Benturan tabung juga mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.

Sebagai informasi tambahan, gas air mata ini pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer dan dilarang dalam peperangan. Namun, alat ini biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa, atau demonstrasi untuk menghentikan pergerakan orang.

Sehingga dalam penggunaannya pun ada pedoman yang ketat. Termasuk ketika menembakkan gas air mata dari jarak jauh, hanya boleh menggunakannya di luar ruangan, dan menggunakan campuran bahan kimia dengan kekuatan serendah mungkin. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait