URedu

Banyak Peserta Paruh Baya Ikut Seleksi PPPK 2021, Netizen Bersuara

Nivita Saldyni, Jumat, 17 September 2021 10.23 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Banyak Peserta Paruh Baya Ikut Seleksi PPPK 2021, Netizen Bersuara
Image: Salah satu peserta lansia mengikuti seleksi PPPK/Twitter@daniellsinaga

Jakarta - Pelaksanaan seleksi kompetensi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru tuai kritik netizen di Twitter sejak Kamis (16/9/2021) lalu. 

Hal ini bermula dari adanya sejumlah netizen yang membagikan potret peserta PPPK yang ternyata tak sedikit yang berusia di atas 40 tahun, bahkan 50-an. 

"Seleksi ASN PPPK guru tahun ini ada guru berumur 50-an yang tidak menyerah untuk menaikkan kesejahteraannya, mungkin sudah puluhan tahun mereka mengajar," cuit pemilik akun Twitter @daniellsinaga, Kamis lalu sambil membagikan foto yang didapatkannya dari grup WhatsApp.


"Beneran miris lihat peserta tes PPPK yang udah sepuh2. Kalo aku gak PG gak masalah nanti2 bisa coba lagi. Lah beliau? Pakek komputer aja susah, baca  155 soal di komputer udah gak kuat matanya, pegang mouse tremor. Pak Menteri yang begitu2 langsung diangkat aja Pak gausa tes2an," cuit pemilik akun Twitter @RoshinaHD.

Hal itu pun ternyata menarik perhatian sejumlah peserta PPPK. Beberapa di antaranya pun mengaku sedih menyaksikan langsung perjuangan para guru-guru honorer senior itu.

"Nahh iyaaa sedih banget aku kemarin sampingku persis bapak umur 57 tahun, sedih banget asli liat beliau mojok sendirian, bingung nyari ruangan, bingung cara mengoperasikan komputer, mau nyapa orang jg bapaknya seperti malu2 gtu:")," curhat salah seorang netizen.

"Setujuu sih sampingku kmren pas tes ada ibu2 yg gapaham perkomputeran, dia berkali kali lupa klik bagian mana. Tapi udah 14 tahun mengajar gitulo. She deserves gaji jutaan. Plis lah. Kasian bgt. Drpd duit gajelas dikorul mending buat ibuk kmren deh," balas lainnya.

Beberapa netizen yang ibunya berusia 50-an tahun pun bercerita bahwa sang ibu juga salah satu peserta tes PPPK dan kesusahan mengerjakan soal. Namun ibu mereka mengaku tak menyerah.

"Nih ibuku juga umurnya 50thn kmren jg ikut test p3k. katanya pusing kalo ngerjain di detikin wkwk
dah 24tahun jadi honorer, buts kata ibuku gapapa yg penting udh melakukan yg terbaik yg kita bisa. 
love ibukkuuuu," kata salah seorang netizen.

"Mama ku skrg usianya udh 57 tahun bentar lagi pensiun. Tapi masih jadi guru honorer, mengajar udah lebih dari 25 tahun tetap ga diangkat angkat. Aku suruh beliau berhenti tapi beliau ga mau, katanya buat amal ibadahnya diakhirat nanti," ungkap netizen lain.

Namun ternyata hal ini menjadi perdebatan. Sebab selain sistem tes yang tak familiar bagi para guru honorer senior itu, beberapa netizen mengatakan tingkat kesulitan soal sangat tinggi. 

"Sedih Pa guru, di kota saya jg demikian. Dan ternyata level kesulitan soal tinggi sekali. Kata teman2 setara UTN PPG angkatan V dan seperti CPNS 2019. Pdhal mereka pegang mouse saja sudah tremor, ngeklik kesulitan. Sedih," ungkap salah seorang netizen.

"Nah ini, apalagi yg misal, masa baktinya jadi honorer tu udah di atas 10 atau 15 tahun. Maaf, kurang sulit apa lagi beliau selama beberapa belas tahun ini, kenapa gak langsung dijadiin P3K? RIBET," balas netizen lainnya.

Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021

Sebagai informasi, seleksi kompetensi PPPK Guru tahun ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)-UNBK yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, bukan CAT BKN.

Adapun dalam seleksi ini, peserta harus mengerjakan 155 soal yang terdiri dari  100 soal Kompetensi Teknis, 25 soal Kompetensi Manajerial, 20 soal Kompetensi Sosial Kultural, dan 10 soal untuk Wawancara berbasis komputer.

Peserta pun memiliki waktu 170 menit untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, kecuali peserta penyandang disabilitas sensorik netra. Bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra diberikan tambahan waktu menjadi 220 menit.

Namun ada bonus yang bisa didapatkan peserta dengan ketentuan tertentu dalam seleksi ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sendiri sempat menyatakan peserta dengan usia di atas 40 tahun yang aktif mengajar di sekolah selama tiga tahun terakhir mendapatkan bonus nilai 75 poin atau 15 persen dari bilai maksimal untuk kompetensi teknis.

"Peserta dengan umur 40 tahun ke atas dan berstatus aktif selama tiga tahun terakhir mendapat bonus kompetensi teknis sebanyak 75 poin," kata Nadiem pada 10 Maret 2021 lalu.

Sementara peserta yang sudah dapat sertifikasi guru mendapatkan nilai penuh ujian kompetensi teknis.

"Jadi secara otomatis dapat 100 persen. Tapi masih harus ambil passing grade manajemen dan wawancara," pungkasnya.

Ketentuan itu masuk dalam kebijakan pengakuan yang diberikan pada pelamar PPPK guru dengan kriteria tertentu (afirmasi). Berikut ketentuan lengkap kebijakan afirmasi dalam PPPK Guru 2021, mengutip SSCASN :

1. Tambahan nilai sebesar 100% dari nilai maksimal kompetensi teknis akan diberikan bagi pelamar yang memiliki Sertifikat Pendidik linear dengan jabatan yang dilamar.

2. Tambahan nilai sebesar 15% dari nilai maksimal kompetensi teknis akan diberikan bagi pelamar yang berusia diatas 35 tahun terhitung saat pendaftaran dan aktif mengajar sebagai guru selama tiga tahun sampai saat ini.

3. Tambahan nilai sebesar 10% dari nilai maksimal kompetensi teknis akan diberikan bagi pelamar penyandang disabilitas

4. Tambahan nilai sebesar 10% dari nilai maksimal kompetensi teknis akan diberikan bagi pelamar THK-II dan aktif mengajar sebagai guru selama tiga tahun sampai saat ini berdasarkan data Dapodik.

5. Setiap tambahan nilai yang diberikan berlaku kumulatif dengan nilai total maksimal kompetensi teknis sebesar 100% dari kompetensi teknis.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait