URstyle

Berapa Lama Proses Vaksin COVID-19 Bekerja dalam Tubuh? Kenali Yuk!

Eronika Dwi, Jumat, 18 Desember 2020 18.06 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Berapa Lama Proses Vaksin COVID-19 Bekerja dalam Tubuh? Kenali Yuk!
Image: Margaret Keenan Jadi Lansia Pertama yang Diberi Vaksin COVID-19 di Inggris. (Foto: Jacob King/PA Wire/Bloomberg via ET Online)

Jakarta - Setelah melewati tahun yang berat dan tak terduga akibat pandemi, vaksin virus corona (COVID-19) akhirnya hadir.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 1,2 juta vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta (Soetta) sejak 6 Desember 2020 kemarin.

Dengan datangnya vaksin, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan akan memprioritaskan tenaga kesehatan dan pihak yang berhubungan dengan mereka (garda terdepan).

Pemerintah menyiapkan 3 juta vaksin COVID-19 Sinovac. Sisa 1,8 juta vaksin nantinya akan tiba Januari 2021.

Tak hanya Sinovac, Indonesia rencananya juga akan menghadirkan vaksin Moderna, Pfizer/BioNTech, Johnson & Johnson, AstraZeneca, dan Novavax.

Secara bertahap dan semakin banyak dosis yang tersedia, seluruh masyarakat direncanakan akan divaksinasi sepanjang 2021.

Meski telah mendapat vaksin, tubuh kalian mungkin membutuhkan waktu untuk membangun respons kekebalan atau meningkatkan antibodi, yang akan membuat kalian tetap aman dan terlindungi.

Oleh karena itu, para dokter tetap meminta masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan bahkan setelah divaksinasi.

Melansir dari Huffpost, Jumat (18/12/2020), berikut gambaran hal apa saja yang akan terjadi setelah tubuh kita mendapat vaksin COVID-19. 

Apa yang terjadi di tubuh ketika mendapatkan vaksin virus corona?

1608021621-ilustrasi-vaksin.jpgSumber: Ilustrasi vaksinasi. (Freepik)

Vaksin yang dirancang untuk mencegah COVID-19 menggunakan jenis teknologi vaksin messenger RNA (mRNA), yaitu jenis vaksin baru untuk melindungi dari penyakit menular, yang tidak menggunakan virus hidup penyebab COVID-19.

Setiap suntikan di lengan pada dasarnya mencakup instruksi yang mengajari tubuh cara melawan dan menggoyahkan virus corona jika bersentuhan dengannya.

"Harapannya adalah ketika seseorang terpapar virus, mereka sudah memiliki antibodi yang telah terbentuk sebelumnya untuk menghindari infeksi atau setidaknya mengurangi keparahannya," kata Onyema Ogbuagu, dokter penyakit menular di Yale Medicine, Amerika Serikat.

Tubuh kita membutuhkan waktu untuk membaca atau membangun sistem pertahanan yang dapat secara efektif melumpuhkan virus.

Proses ini tidak terjadi dalam semalam, jadi secara teknis kita tidak akan langsung aman setelah divaksinasi.

Berapa lama proses itu berlangsung?

1605587206-ilustrasi-vaksin-covid-19.jpgSumber: Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Sebagian besar vaksin virus corona diberikan dalam dua dosis, dengan jangka waktu pemberian terpisah tiga hingga empat minggu untuk meningkatkan kadar antibodi dan meningkatkan perlindungan diri.

Menurut Onyema Ogbuagu, keseluruhan proses itu biasanya memakan waktu sekitar 28 hari dan selesai setelah mendapatkan suntikan kedua, berdasarkan uji coba vaksin Pfizer.

Jadi tubuh harus terlindungi sepenuhnya dari COVID-19 dalam waktu sekitar satu bulan. Meskipun kebanyakan orang akan mencapai tingkat kekebalan antara dua minggu hingga satu bulan setelah divaksinasi, namun sebagian kecil tidak.

Vaksin dari Moderna dan Pfizer adalah vaksin dua dosis, yang berarti kamu perlu suntikan penguat kedua beberapa minggu setelah yang pertama untuk meningkatkan perlindungan ke tingkat yang dapat diandalkan.

Dengan satu dosis vaksin, contoh vaksin Johnson & Johnson, tubuh masih membutuhkan waktu sekitar 29 hari untuk membangun kekebalan yang cukup terhadap COVID-19.

"Saat Anda mendapatkan vaksin, biasanya ada jeda waktu antara saat mendapatkan vaksin dan saat terlindungi dari virus. Ini waktu yang diperlukan sistem kekebalan tubuh untuk merespons antigen baru (zat asing) dan mengembangkanya ke titik ia dapat tingkatkan ketika melihat infeksi baru," terang Ogbuagu.

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan perlindungan

1607571156-Margaret-Keenan-Jadi-Lansia-Pertama-yang-Diberi-Vaksin-COVID-19-di-Inggris-1.jpgSumber: Margaret Keenan Jadi Lansia Pertama yang Diberi Vaksin COVID-19 di Inggris. (Foto: Jacob King/PA Wire/Bloomberg via ET Online)

Durasi dan sifat proses vaksin ini dapat bervariasi tergantung pada individu masing-masing.

Pasalnya, tidak semua orang dapat merespons vaksin. Meskipun sebagian besar vaksin tampaknya sangat efektif, namun masih ada kemungkinan kecil ada orang yang tidak merespon atau menerimanya.

Vaksin Moderna dan Pfizer dianggap 95 persen efektif, tetapi itu juga berarti 5 persen orang yang menerima vaksin ini tidak akan kebal.

Itu mungkin tampak seperti jumlah yang kecil, tetapi dalam populasi sebesar kita, itu tetap jumlah yang signifikan.

"Itu masih berarti ratusan ribu yang menerima vaksin tapi tidak dilindungi," ucap Ogbuagu.

Kapan menerima dosis kedua juga ternyata memengaruhi berapa lama waktu yang diperlukan untuk kita bisa terlindungi.

Peneliti vaksin merekomendasikan untuk mendapatkannya sekitar tiga hingga empat minggu setelah dosis pertama, tergantung pada vaksin mana yang kita dapatkan.

Jika melewatkan satu dosis saja, kita mungkin tidak akan terlindungi sepenuhnya dan masih berisiko tertular COVID-19.

Di sisi lain, Ogbuagu mengatakan, beberapa orang mungkin cukup terlindungi setelah hanya satu dosis. Namun terlepas dari itu, semua orang harus merencanakan yang paling aman dan efektif.

Selain itu, berbagai faktor memengaruhi seberapa cepat sistem kekebalan seseorang merespons vaksin. Menurut seorang profesor kedokteran, usia adalah salah satu faktor besarnya.

"Orang yang sangat muda dan sangat tua mengalami kesulitan untuk membuat respon imun secara umum, bukan berarti membutuhkan lebih banyak waktu, mereka hanya tidak bisa mencapai tingkat antibodi yang sama," jelas Otto Yang, profesor kedokteran David Geffen School of Medicine di UCLA.

Ogbuagu menambahkan, kondisi kesehatan yang merusak kekebalan, seperti HIV atau penyakit ginjal stadium akhir juga dapat memengaruhi seberapa cepat dan efektif tubuh seseorang membangun kekebalan setelah menerima vaksin.

Tetap lakukan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 setelah mendapatkan vaksinasi

1602831819-masker-LG.jpegSumber: LG PuriCare Wearable Air Purifier memiliki bentuk seperti masker namun dapat membersihkan udara. (LG Electronics)

Dapat disimpulkan, meski telah divaksinasi kita harus tetap menjaga diri. Pasalnya, sistem kekebalan seseorang dalam merespons vaksin berbeda-beda.

Bergantung pada kesehatan secara keseluruhan, tubuh kita juga membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun garis pertahanan terhadap virus corona.

Para peneliti masih mencari tahu bagaimana tubuh menggunakan antibodi dan alat lain dalam sistem kekebalan untuk menangkis COVID-19, dan mereka belum memiliki semua jawabannya.

Jadi meskipun ada kemungkinan besar kita akan terlindungi dalam waktu satu bulan setelah mendapatkan suntikan, kita semua harus tetap menerapkan tindakan pencegahan COVID, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sampai kasus turun secara dramatis.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait