URnews

Beras Banpres Dikubur, Muhadjir: Pemerintah Nggak Rugi

Ahmad Sidik, Rabu, 3 Agustus 2022 18.22 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Beras Banpres Dikubur, Muhadjir: Pemerintah Nggak Rugi
Image: Muhadjir Effendy (Foto: AntaraNews)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah tidak mengalami kerugian materiil dari penemuan beras bantuan sosial presiden (banpres) yang terkubur di lahan parkir JNE, Depok.

"Kita tidak berurusan dengan berapa ruginya karena kita enggak rugi. Itu kan ditanggung oleh JNE, oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut, sebetulnya semula baik kan. Jadi, dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi," kata Muhadjir, mengutip laman Antara, Rabu (3/8/2022).

Sebelumnya, pada 30 Juli 2022, telah ditemukan beras banpres untuk warga terdampak COVID-19 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat telah terkubur. Diketahui total bobot beras banpres yang itu adalah 3.675 kilogram atau 289 karung atau setara untuk 139 keluarga penerima manfaat (KPM).

"Entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia (JNE), itu barang dia, bukan barang pemerintah. Untuk pemerintah, dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian," terang Muhadjir.

Beras banpres yang terkubur itu, kata Muhadjir, sudah menjadi milik JNE sebagai pihak yang mendistribusikan banpres.

"Sekali lagi, saya berpegangan pada pernyataan JNE lho ya, tapi kalau nanti di temuannya beda ya itu lain masalah, jadi sekarang sedang dalam tahap penyelidikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menyebut distribusi beras dilakukan ketika puncak musim hujan, namun JNE menggunakan bak terbuka sebagai kendaraan angkut.

"Lha yang bak terbuka itulah yang banyak kemudian rusak busuk itu, dan waktu itu memang kita mengambil keputusan paling aman, pokoknya kalau ada satu truk kena hujan, ya sudah itu tidak boleh dibagi semuanya karena misalnya 2 hari belum busuk, tidak ada yang jamin setelah itu enggak busuk kan? Beras kan sangat sensitif dengan air," jelasnya.

Meski begitu, Muhadjir memastikan bahwa beras banpres pengganti sudah sampai kepada keluarga penerima.

"Kalau sampai ada yang tidak kebagian, jangankan 160 ribu KPM, seribu saja tidak kebagian pasti teriak, ya toh? Kan selama ini tidak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras kan?" ujarnya.

Sebagai informasi, Polri mengungkapkan beras banpres yang terkubur di lahan parkir JNE, Kelurahan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat itu telah ditimbun pada 5 November 2021.

Sementara pihak JNE menerangkan beras yang dikubur rusak itu karena kehujanan sehingga tidak layak dibagikan ke KPM. 

Penimbunan beras banpres terungkap dari keterangan pemilik lahan, RS, yang melaporkan ke Polres Depok pada 30 Juli 2022. Beras banpres bermerk "Kita Premium" itu dibungkus dalam kemasan ukuran 5 Kg, 10 Kg, 20 Kg.

Vice President Quality and Fasility JNE berinisial SJ, kata Polri, pemendaman itu sesuai dengan perjanjian kerja sama antara pembukuan kantor cabang utama PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir dengan PT Indah Berkah Bersaudara, di mana artinya yang melakukan pemendaman beras adalah PT Indah Berkah Bersaudara.

Dalam standar operasional prosedur (SOP) JNE, lanjutnya, tidak ada pengaturan cara pemusnahan apabila barang kiriman rusak. Pemusnahan itu pun sudah seizin JNE pusat.

Sementara Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana (PSKBS) Kementerian Sosial menyatakan pihak JNE hanya bekerja sama dengan pihak DNR dan menerima pekerjaan dari Perum Bulog.

Untuk diketahui, pemerintah pada 2020 membagikan banpres berupa beras kepada 1,9 juta KPM di wilayah Jabodetabek. Setiap KPM yang terdampak pandemi COVID-19 mendapat bantuan 25 kilogram beras.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait