URnews

Bisnis Menurun saat Pandemi, Dua Brand Lokal Ini Ungkap Cara Survive

Kintan Lestari, Sabtu, 1 Mei 2021 09.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bisnis Menurun saat Pandemi, Dua Brand Lokal Ini Ungkap Cara Survive
Image: Owner Display N Co, Jonathan Teguh, dan Store Manager Communion, Bella Almira Fardyanne, dalam sesi URpodscast di acara PlusEnamDua, Jumat (30/4/2021). (Urbanasia/Anisa Kurniasih)

Jakarta - Tak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 'menghajar' banyak bisnis. Ada yang beruntung bisa bertahan, dan sayangnya ada juga yang tidak.

Bisnis yang bertahan tentu harus mencari cara untuk bisa survive. Contohnya adalah brand Display N Co milik Jonathan Teguh.

Owner brand kotak multifungsi untuk menyimpan sepatu itu membeberkan kalau bisnisnya juga terdampak akibat pandemi COVID-19.

"Kalau dari pihak saya kebetulan terdampak, itu setelah lebaran tahun lalu mulai ada penurunan. Tapi lucunya sebelum lebaran tahun lalu malah penjualannya tinggi banget," kata Jonathan dalam sesi URpodscast di acara PlusEnamDua, Jumat (30/4/2021).

Setelah dihantam pandemi, Jonathan pun mencari cara agar tetap survive. Salah satunya dengan membuat campaign.

"Jadi saya sempat mengadakan satu campaign misalnya beres-beres di rumah lah. Saya lihat WFH pada di rumah aja, rata-rata saya perhatiin orang tuh pada bersiin kamar. Dari situ saya ambil kesempatan untuk mendorong produk saya. Dan lucunya gini, awal mulanya kan kotak ini hanya untuk sepatu tapi setelahnya dipakai buat macam-macam," lanjutnya lagi.

Tak jauh beda dengan Jonathan, Bella Almira Fardyanne selaku Store Manager Communion, juga menyatakan brand-nya ikut terdampak akibat pandemi COVID-19.

"Jelas ada ya. Kebetulan Communian itu kita buat memang untuk mendatangkan pengunjung itu secara offline. Jadi selama pandemi dibilang menurun ya pasti menurun," pungkas Bella.

Bella mengatakan cara Communion untuk bertahan di tengah pandemi di antaranya yaitu berjualan secara online sampai memberikan diskon untuk customer mereka.

"Tapi kita masih punya beberapa cara yaitu dengan online, mengikuti semua promo-promo e-commerce, ikut event online, dan kita pasti ada diskon gede-gedean. Itu ternyata tidak menutup kemungkinan untuk customer berbelanja dari rumah, dengan harga yang bener-bener jauh dari harga pasar yang emang under retail. Jadi kita tetep survive di situ," sambungnya.

Jonathan dan Bella juga mengungkap kalau inovasi sangat perlu dilakukan untuk membuat bisnis atau brand bertahan lama.

"Inti dari inovasi saya tuh sekreatif mungkin menyontek, tapi dengan cara adaptasi juga dengan lokalisasi kita, dengan kultur kita. Terus juga sesuaikan dengan kebutuhan market, jangan terlalu idealis mengikuti apa yang di luar juga. Tapi setidaknya mengikuti flow pertumbuhan mereka," jelas Jonathan.

Kalau Communion, Bella menyatakan inovasi yang dilakukan brand tersebut ya dengan mendengarkan permintaan customer.

"Communion kebetulan isinya markas-markas brand lokal. Kita lebih mendengarkan aja demand customer, maunya brand apa sih yang tersedia di toko kita. Kita tuh sangat bisa membuat peluang itu. Jadi karena kekuatan dari personal branding owner kita juga," tutup Bella.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait