URedu

BMKG: Intensitas Gempa Susulan di Cianjur Terus Melandai

Maulidya Q, Rabu, 23 November 2022 14.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BMKG: Intensitas Gempa Susulan di Cianjur Terus Melandai
Image: Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (Dok. BMKG)

Cianjur - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyatakan intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur akan semakin melandai dalam empat hari kedepan sejak 22 November yang lalu. 

BMKG melaporkan, terhitung sampai dengan Rabu (23/11/22) pukul 08.00 WIB, kuantitas gempa susulan yang tercatat BMKG sebanyak 162 gempa dengan magnitudo terbesar 4 dan terkecil dengan magnitudo 1.2.

"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waktu empat hari kedepan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil,” ungkap Dwikorita lewat keterangan tertulis, Rabu (23/11/22).

“Saat ini curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember hingga Januari nanti, jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa kemarin. Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Hal ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat,” tambahnya.

Dwikorita juga menghimbau dalam penggunaan struktur bangunan yang tahan gempa selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Menurutnya, kerusakan yang terjadi dan banyaknya korban selain akibat gempa dangkal, juga akibat struktur bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa.

Khusus untuk pemukiman warga di daerah lereng dan perbukitan, Dwikorita menambahkan opsi relokasi pada wilayah ini harus dipertimbangkan oleh PemDa dan masyarakat.

Pertimbangan ini dilakukan berdasarkan analisa oleh BMKG, yakni gempa di Cianjur merupakan gempa yang berulang setiap 20 tahunan dan kemungkinan dapat terjadi kembali. Sementara, topografi di wilayah tersebut tidak stabil karena kondisi tanah yang lunak dan sering jenuh air akibat curah hujan yang cukup tinggi.

BMKG juga tengah melakukan survei untuk mengidentifikasi wilayah mana saja yang aman terhadap guncangan gempa dan BMKG juga akan memasukkan data dengan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terkait wilayah rawan gempa dan longsor guna mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi usai gempa bumi, berdasarkan pernyataan Dwikorita.

PVMBG: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

“Kepada masyarakat yang ada di pengungsian maupun di rumah, kami menghimbau untuk tetap tenang. Jangan percaya dengan kabar, berita, maupun informasi yang tidak jelas asal muasalnya yang justru menambah kecemasan. Pastikan informasi resmi hanya dari BMKG melalui kanal-kanal komunikasi resmi. InsyaAllah, kondisi di Cianjur saat ini semakin stabil,” ujar Dwikorita.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait