URnews

BPOM Beri Izin Darurat Vaksin Moderna Efikasi 94 Persen

Shelly Lisdya, Jumat, 2 Juli 2021 16.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BPOM Beri Izin Darurat Vaksin Moderna Efikasi 94 Persen
Image: Kepala BPOM Penny Lukito menyampaikan berita pemberian izin vaksin Moderna. (YouTube Badan POM RI)

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Moderna.

"Kami telah menambah lagi jenis vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan EUA dari BPOM yakni vaksin Moderna," kata Kepala BPOM Penny Lukito saat konferensi pers secara virtual, Jumat (2/7/2021).

Ia menyatakan, perizinan vaksin Moderna tersebut berdasarkan kajian BPOM bersama tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang menunjukkan secara umum keamanan vaksin Moderna dapat ditoleransi baik.

"Untuk keamanan vaksin baik, ada reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2, yakni dengan kejadian yang paling sering terjadi adalah nyeri di bekas suntikan, nyeri sendi, kelelahan, dan sakit kepala. Kejadian ini umumnya didapatkan setelah penyuntikan (vaksin) kedua," bebernya.

Sementara untuk data efikasi vaksin Moderna berdasarkan uji klinis fase 3 menunjukkan adanya 94,1 persen pada kelompok usia 18 - 65 tahun serta 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.

"Vaksin Moderna nantinya akan digunakan untuk usia 18 tahun ke atas dengan injeksi intramuskular, dosis 0,5 mili, sebanyak dua kali suntikan dan rentang waktu satu bulan. Kalau usianya di bawah 18 tahun belum dapat disuntikkan," terangnya.

Tak hanya itu, vaksin Moderna juga bisa diberikan kepada masyarakat dengan kelompok komorbid, hal ini dikatakan Penny sesuai denyan uji klinik fase 3.

"Aman diberikan pada pemilik komorbid, antara lain individu dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV," ungkapnya.

Sementara itu, Penny menyebut jika vaksin Moderna menjadi vaksin mRNA pertama yang mengantongi izin penggunaan di Indonesia. Diketahui, vaksin Moderna merupakan bantuan dari Amerika Serikat yang akan disalurkan melalui multilateral Covax Facility.

"Ini adalah vaksin pertama yang mendapatkan EUA dari BPOM yang menggunakan platform mRNA," singkatnya.

Hingga bulan Juni 2021, dikatakan Penny, pihaknya telah menerbitkan EUA untuk empat jenis vaksin, yakni vaksin Coronavac yang diproduksi Sinovac China, vaksin produksi Biofarma yang berasal dari bulk Sinovac di China, vaksin Astrazeneca dan Sinopharm.

Berbeda dengan jenis vaksin lainnya, vaksin Moderna harus dijaga dalam suhu minus 20 derajat celcius.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait