URnews

Brigadir J Masih Hidup Usai Ditembak Bharada E, Tewas di Tangan Ferdy Sambo

Nivita Saldyni, Senin, 17 Oktober 2022 16.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Brigadir J Masih Hidup Usai Ditembak Bharada E, Tewas di Tangan Ferdy Sambo
Image: Ferdy Sambo hadir sebagai terdakwa dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar di PN Jaksel pada Senin (17/10/2022). (YouTube PN Jakarta Selatan)

Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas di tangan Ferdy Sambo, bukan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E alias RE. Pasalnya setelah ditembak RE, Brigadir J masih bergerak.

Jaksa menyebut kejadian itu berawal dari tibanya Sambo di rumah dinas, Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 sekitar pukul 17.11 WIB. Saat itu, Sambo yang datang diantar ajudannya tiba dan masuk ke dalam rumah.

Dengan raut wajah yang marah, Sambo masuk ke dalam rumah dan bertemu Kuat Ma'ruf alias KM. Ia lantas menyuruh Kuat memanggil Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR dan Brigadir J yang ada di luar rumah.

"Dalam keadaan raut muka marah dan emosi, lalu dengan nada tinggi terdakwa Ferdy Sambo mengatakan, 'Wat, mana Ricky dan Yosua? Panggil!'. Di saat yang bersamaan, saksi Richard Eliezer yang mendengar suara terdakwa Ferdy Sambo langsung turun ke lantai satu menemui terdakwa Ferdy Sambo dan berdiri di samping kanan terdakwa," ujar jaksa membacakan surat dakwaan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10/2022).

"Lalu terdakwa Ferdy Sambo mengatakan kepada saksi RE,'kokang senjatamu'. Setelah itu saksi RE mengokang senjatanya dan menyelipkan di pinggang sebelah kanan," lanjutnya.

Sekira pukul 17.12 WIB, KM menghampiri RR untuk menyuruhnya masuk bersama korban sesuai arahan Sambo. Kemudian RR mengajak korban masuk. Selama proses itu, korban diawasi oleh RR dan KM hingga bertemu dengan Sambo.

Sesampainya di ruang tengah, Sambo memegang leher bagian belakang korban dan mendorongnya ke depan sehingga korban berada di depan tangga dengan posisi berhadapan dengan Sambo dan RE yang berdiri bersebelahan.

Saat itu KM dan RR berada di belakang Sambo dan RE untuk bersiaga apabila korban melakukan perlawanan. Sementara Putri Candrawathi menunggu di dalam kamar utama yang, berada kurang lebih tiga meter dari lokasi penembakan.

Saat itulah Sambo langsung menyuruh Brigadir J jongkok. Korban sempat bertanya 'ada apa ini' sambil mengangkat kedua tangannya dan menghadap ke depan sejajar dengan dada. Kemudian Sambo langsung memerintahkan RE menembak Brigadir J dengan berteriak,'Woy, kau tembak! Kau tembak. Cepat woy, kau tembak!'.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait