URnews

Marah Besar, Ferdy Sambo Tanya ke Bharada E: Berani Kamu Tembak Yoshua?

William Ciputra, Senin, 17 Oktober 2022 13.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Marah Besar, Ferdy Sambo Tanya ke Bharada E: Berani Kamu Tembak Yoshua?
Image: Jaksa membacakan dakwaan dalam sidang perdana Ferdy Sambo. (Repro)

Jakarta - Ferdy Sambo menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. 

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menceritakan kronologi pembunuhan tersebut yang berawal dari keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022. 

Usai keributan itu, Kuat menyarankan agar Putri Candrawathi lapor kepada suaminya, Ferdy Sambo, tentang kelakuan Brigadir J yang berani melecehkannya. 

Putri pun lapor kepada Sambo melalui telepon. Mendengar itu, Sambo marah besar dan berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut saat rombongan Putri kembali ke Jakarta. 

Pada tanggal 8 Juli 2022, rombongan Putri pun tiba di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kemudian, Ferdy Sambo pun tiba di rumah tersebut dan langsung menemui Putri yang sedang berada di kamar lantai tiga. 

Dalam pembicaraan itu, Putri mengaku sudah dilecehkan oleh Brigadir J. Pengakuan ini langsung membuat Sambo marah besar. Dari sini lah, kata Jaksa, muncul niat Sambo untuk membunuh Brigadir J dengan menyusun rencana dan strategi. 

Langkah pertama yang dilakukan Sambo adalah memanggil Ricky Rizal. Saat bertemu, Sambo menanyakan tentang apa yang terjadi di Magelang. Namun, kepada Sambo, Ricky mengaku tidak tahu menahu. 

“Ibu sudah dilecehkan oleh Yoshua,” kata Sambo saat itu sebagaimana ditirukan Jaksa. “Kamu berani nggak tembak dia?” tanya Sambo kepada Ricky. 

Namun, Ricky mengaku tidak berani dengan alasan tidak kuat mental. Sambo pun memahami alasan Ricky. Lalu, Sambo meminta Ricky untuk ‘membackup’ dirinya jika nanti Brigadir J melawan. Permintaan itu tidak dibantah oleh Ricky. 

Kemudian, Sambo meminta Ricky untuk memanggil Richard Eliezer. Kata Jaksa, Ricky langsung mengiyakan perintah itu padahal ia sudah tahu niat Sambo yaitu membunuh Brigadir J. 

Ricky kemudian menemui Eliezer yang ada di teras rumah. “Chard, dipanggil bapak di lantai tiga. Naik lift saja Chard,” kata Jaksa menirukan Ricky. “Untuk apa Bang?” tanya Richard Eliezer. Namun Ricky tidak menjawab. 

Richard Eliezer pun naik ke lantai tiga menemui Ferdy Sambo. Kemudian, Sambo pun kembali menyampaikan pengakuan Putri bahwa ia telah dilecehkan oleh Brigadir J. Mendengar cerita itu, Richard Eliezer pun berempati dan menyampaikan kesanggupan untuk membantu niat Sambo. 

Saat itu, lanjut Jaksa, Putri Candrawathi pun keluar dari kamar. Ia kemudian duduk di samping Sambo yang sedang berbicara dengan Richard. Hal ini, menurut Jaksa, menjadi bukti bahwa Putri Candrawathi turut dalam merancang skenario pembunuhan Brigadir J. 

Sejurus kemudian, Sambo menyampaikan niatnya terhadap Brigadir J kepada Richard Eliezer. “Berani kamu tembak Yoshua?” tanya Sambo kepada Eliezer. “Siap, Komandan,” jawab Eliezer mantap. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait