Carina Joe, Wanita Indonesia yang Ikut Kembangkan Vaksin AstraZeneca

Jakarta - Selain Indra Rudiansyah, ada peneliti perempuan Indonesia yang ikut tergabung dalam proyek pengembangan vaksin AstraZeneca di Oxford University. Dia adalah Carina Citra Dewi Joe.
Carina Joe tergabung dalam tim Jenner Institute pimpinan Sarah Gilbert. Dia merupakan ilmuwan utama dalam proses manufaktur AstraZeneca.
Dalam video yang diunggah di Instagram Duta Besar Indonesia untuk United Kingdom, Desra Percaya, Carina menceritakan proses panjang mengembangkan vaksin yang kini telah dipakai di 178 negara ini.
Carina mengaku senang saat mendapat proyek uji klinis vaksin COVID-19. Namun di sisi lain dia merasa terbebani tanggung jawab besar karena proyek tersebut bakal berpengaruh secara global.
"Saya merasa mendapat tanggung jawab yang besar ya karena hasil kerjanya bakal berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat global. Ada senangnya dan ada susahnya juga. Kami bekerja super keras, waktu pandemi kami kerja 7 hari seminggu dan per hari bekerja 12 jam. Itu setiap hari tanpa libur selama 1,5 tahun," ungkap Carina.
Sumber: Carina Joe dan Indra Rudiansyah saat berbincang bersama Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Desra Percaya/Instagram@desrapercaya
Namun kini dia senang karena hasil kerja kerasnya membuahkan hasil dan menyelamatkan ribuan nyawa penduduk dunia.
"Senangnya karena vaksin Oxford-AstraZeneca ini sudah disetujui di 178 negara. Sampai awal Juli kita sudah produksi 700 juta dosis dan saya terima statistika bahwa ada puluhan ribu nyawa bisa diselamatkan," kata Carina.
Carina juga membagikan kisahnya saat menuntut ilmu di negeri orang, juga awal mula menyukai bioteknologi.
"Dulu waktu kecil cita-cita jadi doker atau insyinyur ya, standar, tapi setelah saya SMA, saya cari bidang lain untuk kuliah dan saya tertarik dengan bioteknologi tentang manipulasi genetika. Saat itu di Indonesia belum banyak jadi saya studi ke luar negeri," ceritanya.
Carina kemudian melanjutkan pendidikan master di Australia. Di sana dia sempat menjadi peneliti di Commonwelath Scientific and Industrial Research Organization, Melboune Australia selama 7 tahun.
Berkat kerja kerasnya, Carina mendapat kesempatan beasiswa di Oxford University hingga akhirnya mendapat gelar PhD.
Menutup ceritanya, Carina berharap dirinya bisa menjadi inspirasi anak muda, terutama perempuan-perempuan Indonesia.
Dia juga berpesan kepada perempuan Indonesia agar terus berjuang dan tidak takut dalam mengejar mimpi.
"Semoga bisa menginspirasi, menjadi contoh buat perempuan-perempuan di Indonesia, kalau ada kemauan pasti ada jalan. Kita harus terus membekali diri sendiri supaya kalau suatu saat ada kesempatan datang, kita bisa langsung ambil," pungkasnya.