URnews

Cegah Pasien COVID-19 Keluyuran, Mahasiswa ITS Ciptakan 'Ramones'

Nivita Saldyni, Kamis, 6 Agustus 2020 13.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cegah Pasien COVID-19 Keluyuran, Mahasiswa ITS Ciptakan 'Ramones'
Image: Tahta Anugrah Wibowo, salah satu anggota Tim GATA, menunjukkan prototype Ramones. (Dok. Humas ITS)

Surabaya – Banyaknya kasus pasien positif COVID-19 yang kabur karena menghindari isolasi di rumah sakit tentu membuat kita resah. Salah satunya kasus penumpang Citilink asal Jombang, Jawa Timur yang kabur di Pontianak, Kalimantan Barat baru-baru ini.

Nah, untuk mengatasi kekhawatiran ini di masyarakat, empat mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS menciptakan alat monitoring khusus yang digunakan untuk mendeteksi pasien COVID-19 yang kabur atau keluyuran di tengah masyarakat. Alat monitoring ini diberinama Ramones, guys.

Empat orang mahasiswa di balik Ramones adalah Akbar Suwandana, Alvin Cahya Adi Perdana, Tahta Anugrah Wibowo, dan Gita Marcella Khoirun Nissa. Keempatnya tergabung dalam Tim GATA.

Akbar Suwandana, ketua tim GATA mengatakan Ramones dinilai mampu mendeteksi Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), hingga pasien positif COVID-19 loh.

Untuk itu, keempatnya sepakat untuk merencanakan Ramones diletakkan di tempat-tempat umum. Seperti di mall, sarana pendidikan, pintu keluar masuk desa, dan tempat umum lainnya.

“Karena di sana (tempat-tempat tersebut) merupakan tempat penularan yang paling sering terjadi,” kata mahasiswa angkatan 2017 itu.

Mahasiswa yang akrap disapa Dana ini mengatakan cara kerja Ramones cukup sederhana. Ramones yang dilengkapi portal itu akan dipasang di tiap pintu masuk tempat-tempat umum tersebut, kemudian setiap pengunjung harus berdiri di titik pengukuran sebelum masuk.

Setelah itu sensor dari Ramones akan bekerja otomatis mengukur ketinggian, suhu tubuh, dan mendeteksi wajah pengunjung.

"Input dari semua sensor ini akan dimasukkan ke dalam database yg telah terhubung dengan database Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) COVID-19,” jelasnya.

Nah ketika data sensor Ramones cocok dengan milik BNPB terkait pasien COVID-19, maka akan muncul notifikasi di layar monitor pengawas. Kemudian buzzer alarm pada portal juga akan menyala dan portal tidak dapat terbuka.

"Hal ini akan berbeda ketika data yang diterima tidak cocok dengan database BNPB, portal secara otomatis akan langsung terbuka dan pengunjung bisa masuk,” pungkasnya.

Mahasiswa asal Malang ini menambahkan bahwa sistem sensor Ramones juga bisa mengurangi resiko petugas atau penjaga portal terpapar virus COVID-19 guys. Keren ya!

Berkat ide inovatifnya itu, tim GATA berhasil menduduki posisi kedua dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif – Covid-19 (LAI2 – Covid-19) sublomba Detektor yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan ITS.

Ia pun berharap, Ramones dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat untuk berkunjung ke tempat umum.

"Dengan kondisi new normal seperti sekarang, semoga alat ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar," harapnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait