URnews

Keren! Mahasiswa ITS Rancang TM Tamanna, Kapal Antar Pasien COVID-19

Nivita Saldyni, Selasa, 4 Agustus 2020 14.39 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! Mahasiswa ITS Rancang TM Tamanna, Kapal Antar Pasien COVID-19
Image: Desain 3D KM Tamanna buatan Tim Nawasena ITS untuk mengantarkan pasien COVID-19. (Humas ITS)

Surabaya – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi. Kali ini, Tim Nawasena yang terdiri dari empat mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) berhasil menggagas rancangan kapal pengantar pasien COVID-19.

Mereka adalah Yohanes Pangestu Timur, Kevin Rizqul Habib, Bima Surya Wicaksana, dan Imam Anthony Muslim. Nah, kapal rancangan mereka ini diberinama KM Tamanna guys. Kapal ini dirancang khusus untuk mengantar pasien dari pulau-pulau yang tak memiliki fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai.

"Diambil dari bahasa Sansekerta, KM Tamanna ini berarti harapan, yakni harapan penghubung bagi pasien COVID-19 yang berada di pulau terpencil dengan tim medis," kata Timur, ketua Tim Nawasena, Selasa (4/8/2020).

Bentuk kapsul raksasa pada kapal ini menjadi keunggulan dan spesifikasi yang mumpuni untuk kenyamanan dan keamanan pasien, tim medis serta kru kapal loh.

Kapal berukuran utama dengan panjang 40 meter, lebar 10,5 meter dan ketinggian air 1 meter ini terdiri dari tiga deck (geladak) yaitu main deck, poop deck, dan navigation deck. 

KM Tamanna juga punya kecepatan dinas sebesar 25 knot, serta digerakkan dengan mesin 2 x 900 HP dan propulsi azimuth.

Timur menambahkan kalau kapal rancangan timnya ini punya lambung kapal berupa katamaran dan memiliki kemampuan untuk beaching, sehingga dapat bersandar tanpa adanya dermaga. Belum lagi kapal ini juga dirancang dengan stabilitas yang bagus dalam keadaan statis dan olah gerak.

"Dilengkapi solar panel juga, sehingga dapat menghemat daya generator listrik sebesar 35 persen," jelas Timur soal kelebihan KM Tamanna.

Kapal rancangan mereka ini juga punya Air Handling Unit (AHU) yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara pada kapal. Nah udara yang masuk akan disuplai dengan AHU, sementara untuk pembuangan udara akan dilakukan menggunakan negative pressure fan yang lewat dengan memanfaatkan pasa cerobong asap. Dengan sistem ini bisa membunuh virus di udara, sehingga aman saat dibuang ke lingkungan.

Sesuai dengan fungsinya, gak kaget deh kalau interior kapal ini didesain untuk memaksimalkan pelayanan dan keamanan pasien maupun petugas medis selama perjalanan. Salah satunya pembagian area kerja antara kru kapal dan tenaga medis, jadi lebih aman dan bisa meminimalisir potensi penyebaran virus COVID-19.

Timur mengaku timnya juga mendesain tangga darurat sedemikian rupa hingga bisa digunakan untuk evakuasi pasien lebih cepat dan cranev manual yang berfungsi menurunkan pasien ke liferaft. 

"Kedua liferaft dihubungkan menggunakan tali dan dilengkapi mesin darurat sebagai penggerak liferaft-nya," lanjut Timur.

Menariknya lagi, desain kapal ini dilengkapi dengan laboratorium guys. Hal ini memungkinkan tim medis untuk melakukan diagnosa lebih lanjut kepada pasien maupun mendeteksi orang-orang yang telah kontak dengan pasien.

"Kami juga melengkapi kapal dengan Hatch lift untuk mengakomodasi makanan dan obat dari poop deck ke main deck agar bisa mengurangi penyebaran virus," imbuhnya.

Mahasiswa angkatan 2017 ini juga menambahkan bahwa di dalam KM Tamanna terdapat B3 throw dan APD throw untuk membuang sampah B3 padat dan untuk membuang APD ke ruang incinerator yang selanjutnya akan dibakar menggunakan tangki khusus limbah B3 cair dan sewage yang ditambah heater agar busa membunuh virus yang menempel pada APD.

Uniknya lagi, mereka juga menyediakan fasilitas ambulans yang berfungsi untuk menjemput dan mengantar pasien yang terjangkit COVID-19. Bahkan ruang pasien dilengkapi dengan kaca pemantau.

"KM Tamanna sendiri sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 52,3 persen," imbuhnya.

Kapal ini didesain hanya untuk mengangkut tiga orang pasien dan enam tim medis, serta harus memiliki tata ruang yang aman bagi penumpang. 

"Selain itu ada syarat lainnya seperti tinggi kapal yang tercelup maksimal dua meter, dan juga desainnya harus cepat dalam operasi untuk menangani pasien," katanya.

Nah rancangan gagasan inovatif ini berhasil menyabet  runner up dalam ajang Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif (LAI2) – COVID-19 yang digelar Direktorat Kemahasiswaan ITS guys. Mereka mengikuti sublomba Kapal Transporter guys.

Untuk itu, kapal ini didesain untuk diterapkan di pulau-pulau yang ada di Indonesia pada ketinggian gelombang 1 – 1,25 meter. Dalam perlombaan ini mereka akan bersaing dengan 40 tim lainnya.

Meski demikian, Timur berharap gagasan timnya ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pandemi COVID-19 di pulau-pulau terpencil di Indonesia.

"Terutama semoga tim medis tidak menjadi korban lagi dari keganasan virus ini," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait