URguide

Cerita Yosua Putra Iskandar Dapatkan Beasiswa IISMA di Hungaria

Shelly Lisdya, Kamis, 4 November 2021 10.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Yosua Putra Iskandar Dapatkan Beasiswa IISMA di Hungaria
Image: Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR), Yosua Putra Iskandar. (Ist)

Surabaya - Mendapatkan kesempatan berkuliah di luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) memang menjadi impian semua mahasiswa ya, Urbanreaders.

Hal ini menjadi satu yang disyukuri oleh Yosua Putra Iskandar, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR). Pasalnya, semenjak awal berkuliah, mahasiswa asal Surabaya ini sudah berkeinginan untuk dapat merasakan studi di luar negeri.

Yosua meyakini, bahwa menjalani studi di luar negeri akan memberikannya banyak pengalaman serta pengetahuan baru. 

“Dari awal masuk kuliah, emang ingin ikut exchange program, karena menarik dan jadi satu kesempatan yang bagus untuk mengembangkan diri. Yang pertama bisa belajar education system di negara lain, lalu dapat education experience, sekaligus dapat networking,” jelasnya dikutip Urbanasia, Kamis (4/11/2021).

FYI nih guys, IISMA merupakan salah satu program unggulan dari delapan Program Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek dengan tujuan memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri di perguruan tinggi luar negeri. 

Dana program beasiswa IISMA ini bersumber dari LPDP. Beasiswa tersebut diberikan kepada mahasiswa strata satu atau S1. 

Menariknya, melalui program IISMA, Yosua dan awardee lain diperbolehkan mengikuti mata kuliah yang tidak linear dengan jurusan asal. 

“Dikasih kebebasan untuk ambil mata kuliah non-linear jadi membuat aku bisa explore ke hal-hal lain, seperti ekonomi, dan personality psychology, asiknya semua course multidisiplin, jadinya seru dan dapat international exposure,” ungkapnya.

Setelah bertolak ke Pécs, Hungaria pada September lalu, Yosua sempat mengalami hambatan bahasa. Selain itu, adaptasi rasa makanan di Hungaria yang lebih hambar dari Indonesia, dan cepatnya perubahan cuaca juga dihadapi oleh Yosua.

“Sebab di Eropa, kebanyakan orang nggak pakai bahasa Inggris tapi pakai bahasanya masing-masing, sehingga waktu di supermarket pun untuk bahasa tulisnya tetap memakai bahasa Hungaria,” sebut mahasiswa yang aktif dalam organisasi International Law Student Association (ILSA) tersebut. 

Yosua mengaku didukung penuh oleh universitas dan fakultas dalam menjalani salah satu program Kampus Merdeka ini. “

Semua didukung dan diakomodasi sama Kemendikbud dan universitas, khususnya Airlangga Global Engagement (AGE), dan pihak fakultas, juga diingetin mengenai dokumen dan cukup sering di-briefing untuk tips saat berangkat,” tutur mahasiswa yang ingin berkarier di organisasi internasional tersebut.

Bagi teman-teman mahasiswa yang ingin mengikuti IISMA di batch selanjutnya, mahasiswa angkatan 2018 itu memberikan tips untuk memiliki relasi dengan peserta IISMA batch sebelumnya. 

“Kalau menurutku selain persiapan esai ataupun dokumen, juga harus punya kenalan yang pernah ikut batch sebelumnya. Karena memang di TikTok atau YouTube banyak rekomendasi atau info, tapi kalau langsung dengan orangnya, kita bisa dapat insights personal yang memang penting untuk diperhatikan,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait