Cuit soal Polisi Diganti Satpam BCA, Netizen Ini Ngaku Dapat Ancaman

Jakarta - Media sosial Twitter sedang dihebohkan dengan curhat seorang netizen yang diduga mendapatkan ancaman setelah membuat sebuah postingan di akun miliknya.
Sebelumnya, akun Fachrial Kautsar dengan nama pengguna @fchkautsar, menyinggung nama institusi kepolisian dalam unggahannya.
“Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA saja gak sih,” tulis @fchkautsar pada Rabu (13/10/2021).
Tak lama setelah postingan tersebut tayang, @fchkautsar mengaku mendapatkan sejumlah pesan bernada ancaman maupun intimidasi. Ia pun sampai harus menonaktifkan akun Instagramnya karena banjir DM dari orang-orang yang diduga polisi.
“Lu bikin Tweet apa bro? Mau nyuruh polisi gimana? Mental aman dek? Berani di medsos aja? Cirian sia nya kalem" tulis akun @cupsans27.
"Ini bocah mau diajak smack keknya gaslah," lanjut akun tersebut.
Tak hanya itu, Fachrial juga mengunggah tangkapan layar pesan dari akun Instagram @handykagunturagnandes.
"Maksud kamu apa bawa institusi polri. Kau orang mana? Kalau ada oknum yang salah, salahkan oknumnya, jangan institusinya, kau berani sekali bawa-bawa institusi. Kalau kamu ga terima, ga perlu kamu cari saya, saya yg cari kamu!" demikian tulis akun tersebut.
Kalimat bernada ancaman yang lebih serius juga datang dari akun @agustianto2021.
“Kalem hidupmu gak tenang ada di tangan orang dendam kau yah hahahaha. Sudah ditarget di jalan kau yah. Mental aman, anj*ng? Mati kau.”
“Woi anj*ng, dapat tak patahkan leher kamu,” tulis akun @visnucakrasudarsana.
Unggahan Fachrial tersebut mendapatkan banyak respons dari netizen. Hingga Minggu siang, unggahan ini telah disukai lebih dari 86 ribu pengguna dan dire-tweet sebanyak lebih dari 24 ribu kali.
Tak sedikit netizen yang lalu membandingkan polisi dengan satpam BCA yang dikenal sangat ramah.
“Satpam BCA : halo, ada yang bisa dibantu? Isilop indo : Halo, ada yang bisa dibanting?” tulis akun @awdeehepburn.
Ada pula yang mempertanyakan kebebasan berpendapat dalam negara demokrasi.
“Katanya negara demokrasi bebas berpendapat, tapi oknum kena senggol dikit malah ngasih parang,” ujar akun @iriSAcedia.
Selain menerima pesan-pesan tersebut, Fachrial juga mengaku diteror melalui telepon, padahal nomor ponsel yang digunakan tidak pernah disebarluaskan. Ia juga menyebut ada sejumlah pihak yang ingin mengakses akun Twitternya dengan me-reset passwordnya.