URtainment

'Da Vinci of Debt' Jadi Karya Seni Termahal di Dunia

Kintan Lestari, Selasa, 26 Januari 2021 12.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Da Vinci of Debt' Jadi Karya Seni Termahal di Dunia
Image: Instalasi pameran 'Da Vinci of Debt' yang memamerkan ribuan ijazah untuk mengkritik mahalnya biaya perguruan tinggi. (Dok. Natural Light)

New York - Saat mendengar karya seni termahal, apa yang terpikirkan oleh kalian?

Kebanyakan pasti akan langsung berpikir pada lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci.

Lukisan tersebut terjual dengan harga US$ 450,3 juta atau sekitar Rp 6 triliun dalam sebuah lelang yang dilakukan rumah lelang Christie's pada bulan November 2017.

Namun belum lama ini rekor tersebut terpecahkan nih, Urbanreaders. Kini karya seni termahal di dunia dipegang oleh instalasi yang berjudul 'Da Vinci of Debt'.

Tampak dalam instalasi tersebut ribuan ijazah tergantung di udara di ruangan seluas 6000 kaki persegi (sekitar 557 meter persegi).

Instalasi tersebut merupakan karya Natural Light dan dipamerkan di Grand Central Terminal, Kota New York.

Melansir situs Natural Light, Da Vinci of Debt merupakan instalasi yang mengilustrasikan biaya kuliah yang luar biasa, yang dibuat dari 2.600 ijazah perguruan tinggi asli dengan nilai kolektif US $ 470 Juta atau sekitar Rp 6,6 triliun.

1611637714-Da-Vinci-of-Debt-gabung.jpgSumber: Instalasi pameran 'Da Vinci of Debt' yang memamerkan ribuan ijazah untuk mengkritik mahalnya biaya perguruan tinggi. (Dok. Natural Light)

Perhitungan itu diambil berdasarkan kisaran masing-masing ijazah yang bernilai kurang lebih US$ 180.000 (sekitar Rp 2,5 miliar), yang merupakan biaya rata-rata pendidikan perguruan tinggi di Amerika Serikat selama 4 tahun. 

Desain instalasi yang dipenuhi ijazah seolah menggambarkan skala krisis utang yang melumpuhkan, juga menyinggung dampak kekacauan yang ditimbulkan utang perguruan tinggi pada mereka yang dibebani olehnya.

“Hutang kuliah adalah salah satu yang paling penting dan, sayangnya, salah satu masalah yang paling melumpuhkan orang Amerika saat ini,” kata Daniel Blake, Wakil Presiden bagian pemasaran perusahaan seperti dikutip Hypebeast, Kamis (21/1/2021).

“Kami memilih seni sebagai media untuk memperkuat program tahun ini karena kami melihat bahwa biaya dunia seni adalah analogi yang bagus untuk mahalnya biaya kuliah di perguruan tinggi empat tahun,” lanjut Blake. 

Blake berharap karya seni tersebut akan membawa perhatian pada masalah hutang siswa dan berharap lulusan dapat melihat kembali pengalaman kuliah mereka dengan penuh kasih.

1611637672-Da-Vinci-of-Debt.jpgSumber: Instalasi pameran 'Da Vinci of Debt' yang memamerkan ribuan ijazah untuk mengkritik mahalnya biaya perguruan tinggi. (Dok. Natural Light)

Meski karya seninya berada di AS, tapi Urbanreaders juga bisa melihatnya kok lewat digital experience yang dipasang Natural Light di situs webnya.

Ada juga lensa AR di Snapchat yang menempatkan pengguna di tengah-tengah ruang virtual pameran sehingga kamu berasa menjelajahinya langsung.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait