URstyle

Dear Gubernur NTT, Sekolah Jam 5 Pagi Bisa Turunkan Imunitas Siswa!

Tim Urbanasia, Jumat, 3 Maret 2023 10.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dear Gubernur NTT, Sekolah Jam 5 Pagi Bisa Turunkan Imunitas Siswa!
Image: Ilustrasi - Proses KBM di kelas. (Kemdikbud)

Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut berkomentar terkait kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat terkait jam masuk sekolah SMA dan SMK di wilayahnya yang dimulai pukul 5.30 WITA. 

Menurut Ketua Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, masuk sepagi itu bisa menurunkan imunitas siswa yang umumnya masih dalam masa pertumbuhan.  

“Sebetulnya yang terpenting bagi anak itu adalah kualitas tidur yang cukup,” kata Piprim mengutip Antara, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, anak membutuhkan waktu tidur selama tujuh sampai delapan jam perhari. Sementara sekolah mulai pukul 5.00, artinya anak harus bangun pukul 4.00. Hal ini membuat anak kekurangan waktu tidur.

Kondisi tersebut diperparah dengan kebiasaan anak sekarang yang tidak bisa lepas dari gadget. Mereka bisa tidur hingga larut malam dan ditambah harus beraktivitas sepagi mungkin.

“Kalau dia tidurnya jam 12 karena main handphone dulu, lalu besok paginya harus berangkat pagi, kualitas tidurnya hanya berkisar empat jam saja,” katanya.

Menurutnya, sering begadang akan menyebabkan sekitar 30 persen sel Natural Killer (sel NK) yang bermanfaat sebagai sel pelindung dalam tubuh bisa hancur. Akibatnya, imunitas anak bisa terganggu.

Maka dari itu, Piprim meminta agar Pemprov NTT bisa mempertimbangkan kembali penerapan KBM tersebut.

Tidak Boleh Ada Intimidasi

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta agar tidak ada intimidasi terkait kebijakan sekolah mulai pukul 5.00 ini. 

Hal itu disampaikan menyusul informasi adanya ancaman pihak tertentu kepada guru dan kepala sekolah agar menjalankan kebijakan tersebut.

“Jika itu benar, itu artinya bahwa penerapan aturan itu sangat intimidatif dan itu tidak boleh," ujar Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa di Kupang.

Menurutnya, mengintimidasi hanya akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan, serta munculnya aksi pembangkangan karena dipaksa untuk setuju terhadap penerapan KBM tersebut.

“Mungkin kepala sekolah atau guru-gurunya mau melawan takut karena ada ancaman akan dimutasi," ujarnya

Yunus melanjutkan, ancaman seperti itu akan menjauhkan target NTT untuk mengejar mutu pendidikan yang lebih baik. 

Hal itu dikarenakan guru merasa terpaksa datang dan mengajar, serta murid yang datang dalam keadaan mengantuk akibat harus bangun jam 04.00 WITA. Ini akan menghilangkan fokus murid saat belajar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait