URnews

Densus 88 Temukan Bahan Peledak 35 KG di Kaki Gunung Ciremai

Shelly Lisdya, Senin, 4 Oktober 2021 16.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Densus 88 Temukan Bahan Peledak 35 KG di Kaki Gunung Ciremai
Image: Ilustrasi Densus 88. (Tribrata News)

Jawa Barat - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) dan Brimob Polda Jawa Barat, menemukan bahan peledak Tri Acetone Tri Peroxide (TATP) seberat 35 kilogram di bawah kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Majalengka.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, puluhan TATP tersebut ternyata disimpan oleh narapidana teroris Imam Mulyana (31).

Imam memberi pengakuan usai menjalani program deradikalisasi di Lapas Gunung Sindur.

"Kepada Densus 88, Imam mengaku jika dia bersama komplotannya masih menyimpang bahan baku TATP sebanyak 35 kilogram," ujar Ahmad Ramadhan melalui keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).

Usai pengakuan Imam, tim Densus 88 pun langsung bergerak ke lokasi pada 1 Oktober 2021. Bahan peledak tersebut ditemukan pada ketinggian 1.450 meter di atas permukaan laut di seputaran Blok Cipater, Desa Bantar Agung, Sindanwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Ramadhan menyebut temuan TATP tersebut dalam beberapa wadah terpisah.

"Temuan TATP sesuai dengan pengakuan Imam Mulyana," kata Ramadhan.

Dijelaskan Ramadhan, wadah pertama ditemukan di sebuah toples yang berisikan 10 kilogram TATP murni. Kemudian, juga ditemukan di wadah plastik 250 ml yang berisi gotri, serta ditempatkan pada empat tempat makan yang sudah dirangkai dengan kabel.

Juga ditemukan bahan peledak C1 dan 1,5 botol air minum yang berisi TATP yang sudah berubah warna.

Sementara itu, Panit Penugasan Unit Jibom Bripka Asep Satriadi mengatakan, pihaknya telah memusnahkan (disposal) bahan peledak di lokasi penemuan.

"Unit Jibom mengambil langkah dengan melakukan disposal terhadap barang bukti Handak TATP dengan mengambil setengah barang bukti tersebut, untuk dilakukan disposal dan setengah dari barang bukti Handak TATP tersebut akan kami bawa untuk dilakukan penelitian,” ujarnya.

Sekadar diketahui, Imam Mulyana merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diringkus ketika Presiden Joko Widodo hendak menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX pada 2017 lalu di Tamah Gua Sunyaragi.

Tiga jam sebelum presiden mendarat, Densus 88 mendapari gerak-gerik seorang pemuda yang mencurigakan di dekat Bandara Cakrabuana, Cirebon, dan melakukan penangkapan. 

Tim Densus 88 menemukan sebuah koper berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad dan beberapa benda mencurigakan lain. Kala itu, Imam berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan presiden.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait