URnews

Dexamethasone, Obat Pereda Nyeri yang Terbukti Ampuh Lawan COVID-19

Griska Laras, Rabu, 17 Juni 2020 10.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dexamethasone, Obat Pereda Nyeri yang Terbukti Ampuh Lawan COVID-19
Image: Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay)

Jakarta – Peneliti Inggris baru-baru ini menemukan obat yang terbukti ampuh mengurangi risiko kematian pada pasien COVID-19.  

Menurut studi yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Oxford, dexamethasone, obat yang biasa dipakai untuk meredakan nyeri ampuh mengobati pasien dengan gejala berat, termasuk yang dirawat dengan alat bantu pernapasan.

1592364895-Dexamethasone.jpg

Dexamethasone/indianexpress

Dalam kasus COVID-19 yang parah, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan paru-paru pasien. Infeksi itu juga memicu sistem imun bereaksi berlebihan (badai sitokin) dan membahayakan pasien.

Nah, dexamethasone diklaim bisa membantu mengurangi kerusakan jaringan tubuh akibat reaksi imun yang berlebihan itu.

Melansir BBC, para ilmuwan sudah menguji coba dexamethasone kepada 2000 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Lalu membandingkan data dengan 4000 pasien yang tidak diberi dexamethasone.

Hasilnya dexamethasone bisa mengurangi risiko kematian sekitar 28 sampai 40 persen pada pasien COVID-19 yang dirawat dengan bantuan ventilator. Sementara pada pasien yang dirawat dengan bantuan oksigen, risiko kematian berkurang 20 sampai 25 persen.

Salah satu ilmuwan, Peter Horby, mengatakan jumlah penurunan risiko kematian pasien yang diberi obat radang itu sangat signifikan.

“Ini satu-satunya obat yang sejauh ini terbukti bisa menurunkan risiko kematian pasien COVID-19 dan jumlah penurunan ini sangat signifikan, Ini sebuah terobosan besar,” kata Horby seperti dilansir BBC.

Meski ampuh mengobati gejala COVID-19, Horby tidak menyarankan orang-orang mengonsumsi obat itu secara bebas. Ia menegaskan dexamethasone bukan untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Obat itu hanya bisa membantu pasien yang mengalami kesulitan pernapasan.

Studi terhadap dexamethasone ini merupakan bagian dari program Recovery Trial yang telah dimulai sejak Maret lalu. Sebelumnya program ini juga menguji hydroxychloroquine yang terbukti tidak ampuh. Penelitian terbaru justru mengungkap obat itu bisa membahayakan pasien. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait