Diajak Mendaki dan Tersesat di Gunung Soputan, Balita 3 Tahun Hipotermia

Jakarta - Kasus orang tua membawa balita mendaki ke gunung kini berujung malapetaka. Balita berusia tiga tahun asal Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami hipotermia.
Rombongan pendaki berisi tujuh orang dewasa dan satu orang balita dilaporkan hilang di Gunung Soputan pada Minggu (25/9/2022).
Kepala Basarnas Manado Monce Bury mengatakan pada Senin (26/9/2022), rombongan itu kemudian ditemukan oleh Tim SAR gabungan di pinggir jalan esok harinya pukul 8.00 WITA.
"Tim SAR gabungan menemukan korban di pinggir jalan sedang beristirahat karena balita mengalami gejala hipotermia," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Monce menjelaskan bahwa pencarian rombongan yang hilang itu dilakukan secepat mungkin karena ada balita bersama mereka.
Setelah para pendaki ditemukan, Tim SAR melakukan evakuasi. Balita yang menunjukkan gejala hipotermia pun langsung dibawa turun gunung menggunakan sepeda motor.
"Semua korban dievakuasi dalam keadaan selamat," ucapnya.
Inilah daftar pendaki yang dievakuasi di Gunung Soputan: Fauzan Mamonto (21) Aidil Akbar (21), Ardika Moho (18), Acan Weker (19), Putri Nuraim (21), Fazrim Moho (21), Yayan Rahman (27), dan anaknya Muhamad Gifari (3).
Kasus membawa balita naik gunung ini bukan pertama kalinya ditemukan di Indonesia. Sebelumnya wanita asal Magelang sempat jadi perbincangan hangat netizen karena videonya membawa bayi 6 bulan naik gunung viral di TikTok.
Sebenarnya aman nggak sih membawa bayi dan balita naik gunung?
Melansir babycenter, Selasa, bayi berusia di bawah tiga bukan belum memiliki paru-paru yang cukup matang. Sehingga sangat tidak disarankan membawa mereka ke ketinggian. Orang tua harus konsultasi pada dokter anak sebelum membawa anak bayi atau balita mereka mendaki.
Dr. Jerry Eichner, Spesialis Paru Anak dari Colorado menyarankan orang tua mempersiapkan segalanya dengan matang. Pastikan orang tua menyiapkan baju hangat, sering-sering memberikan asi atau susu formula pada bayi setiap sampai di ketinggian.
Jika bayi atau anak balitamu sering marah, muntah, flu, dan sulit makan, maka itu adalah tanda halus mereka fobia ketinggian, sehingga kalau mau mendaki di ketinggian yang rendah saja.