URnews

Diduga Aniaya Anak Buah, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Dinonaktifkan

Nivita Saldyni, Selasa, 26 Oktober 2021 09.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diduga Aniaya Anak Buah, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Dinonaktifkan
Image: Tangkapan layar video viral saat anggota polisi di Polres Nunukan dipukul oleh atasannya. (Instagram @jktnewss)

Jakarta - Sebuah video memperlihatkan seorang anggota polisi dipukul oleh polisi lain tengah viral di media sosial. Diduga aksi pemukulan yang terjadi di Polres Nunukan itu dilakukan oleh Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar kepada anak buahnya.

Video yang beredar merupakan tangkapan layar CCTV. Dalam video tersebut, diketahui, bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (21/10/2021) sekitar pukul 12 siang. Tampak juga backdrop berwarna merah yang bertuliskan 'Baksos Akabri 1999 Peduli' dalam video itu.

Berdasarkan video yang dibagikan akun Instagram @jktnewss, tampak awalnya seorang anggota polisi tengah berdiri di dekat meja. Ia pun kemudian membantu dua orang perempuan yang tengah mempersiapkan acara.

Tak berselang lama, tiba-tiba ia ditendang di bagian perut oleh polisi lain yang diduga atasannya. Oknum itu pun kemudian menerjunkan tinjunya ke arah muka korban dan kembali menendangnya hingga korban tersungkur ke lantai.

Informasi yang beredar, kejadian diduga karena Syaiful kesal korban sempat tak ada saat ia cari. Padahal saat itu tengah berlangsung zoom meeting dengan pihak Mabes Polri.

Sementara itu, kejadian tersebut pun dibenarkan oleh Kabid Propam Polda Kalimantan Utara (Kaltara), Kombes Dearystone Supit menerangkan. Ia pun mengaku pihaknya telah menonaktifkan Syaiful Anwar, namun surat telegram pergantian jabatan tengah dipersiapkan.

“Karo SDM menonaktifkan yang bersangkutan,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.

Namun hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Supit pun mengatakan pihaknya akan memeriksa korban dan saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Korban dan saksi akan kami periksa besok di Polda karena kendalanya harus nyebrang lautan,” imbuhnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait