URedu

Disdikbud Kota Malang Siapkan Pembelajaran Tatap Muka, Guys!

Shelly Lisdya, Senin, 30 November 2020 11.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Disdikbud Kota Malang Siapkan Pembelajaran Tatap Muka, Guys!
Image: Kepala Disdikbud Kota Malang, Zubaidah. (Lisdya Shelly/Urbanasia)

Malang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang telah menyiapkan berbagai sarana untuk menyambut kembali sekolah tatap muka. 

Persiapan tersebut di antaranya yakni, menyiapkan ribuan thermo gun, pemasangan ribuan wastafel di sekolah dasar dan SMP negeri. 

"Kami sudah membantu pemasangan wastafel di tiap-tiap sekolah. Sebelumnya kan sudah ada, tetap kami pasang agar tidak berkerumun," kata Kepala Disdikbud, Zubaidah dalam sesi podcast bersama Dinas Kominfo Kota Malang beberapa waktu lalu.

Thermo gun yang diberikan BPBD Kota Malang adalah thermo gun sensor.  Kemudian jumlah thermo gun di satu sekolah menyesuaikan dengan jumlah peserta didik.

"Pakai sensor, jadi siswa tinggal berdiri dan diawasi guru. Kalau suhu tubuhnya di atas ketentuan, sensornya sudah bunyi," tambahnya.

Ia pun menjelaskan, terkait sistem pembelajaran tatap muka hanya diperkenankan untuk sekolah yang telah memenuhi daftar. 

Seperti ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan toilet, wastafel, hand sanitizer, dan disenfektan.

Selain itu, sekolah juga wajib mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, memiliki thermo gun.

"Untuk memenuhi kebutuhan protokol kesehatan, seolah juga diberikan kewenangan menggunakan dana BOS. Bisa digunakan untuk membeli hand sanitizer atau pun masker atau pun juga pulsa, itu sudah ada aturannya," paparnya.

Pada awal November lalu, Disdikbud Kota Malang telah menerapkan uji coba sekolah tatap muka. Di sekolah tersebut, bisa menjadi acuan sekolah lain untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Sudah pernah diuji coba, sudah kami rekam dan akan disebarkan ke sekolah lainnya," ungkapnya.

Ke depan, meskipun telah diberlakukan sekolah tatap muak, namun jam pembelajaran tidak sama seperti sebelumnya. Kemudian jam istirahat sekolah akan ditiadakan.

"Sesinya dibagi, dan tidak ada istirahat lagi. Jadi setelah pelajaran selesai, pelajar akan pulang dan diganti sesi berikutnya," jelasnya.

Sekadar diketahui, persiapan sekolah tatap muka tergantung dengan kesiapan masing-masing sekolah dan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah, kepala sekolah, dan perwakilan orang tua (komite sekolah). 

"Kalau ketiga pihak setuju, sekolah boleh dibuka. Pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, namun tidak diwajibkan,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait