Ditahan, Richard Lee Ngaku Menyesal Review Produk Kecantikan Abal-abal
Jakarta - Dokter Richard Lee mengaku menyesal telah membuat review produk kecantikan hingga membuatnya kembali dibui terkait kasus akses data secara ilegal.
Mengetahui dirinya akan ditangkap dalam waktu dekat, Richard Lee kemudian membuat video curhatan.
Dalam video yang diunggah pada YouTube pribadinya, Richard Lee mengaku membuat video review krim abal-abal untuk menyelamatkan orang agar tidak salah pilih perawatan wajah.
"Saya dapat kabar bahwa dalam waktu dekat satu dua hari atau dalam minggu ini saya akan ditangkap lagi entah kejaksaan atau kepolisian dan kali ini di persidangan. Dan itu benar-benar menyakiti hati saya dan keluarga saya, papa saya nangis, mama saya nangis tapi saya menguatkan," katanya dalam kondisi menangis.
"Saya tetap cari jalan untuk diri saya dan sumpah ini benar-benar nggak sepadan dengan apa yang saya lakukan, nggak sepadan dengan perjuangan yang saya lakukan," lanjutnya.
Dalam video yang dibuat pada 19 Desember 2021 lalu, dr Richard Lee mengungkap penyesalannya telah mereview skincare abal-abal.
"Saya cuma ingin nyelamatin orang lain tapi kalau misalnya review saya berujung pada penangkapan, saya bongkar mafia ini berujung pada saya ditangkap bener-bener nggak pantes. Bener-bener saya nggak ikhlas. Tapi jika yang saya dapatkan seperti ini saya benar-benar menyesal melakukan semua itu. Kalau waktu bisa saya putar kembali saya nggak akan bongkar ini semuanya," lanjut Richard.
Tak hanya itu, Richard juga mengaku bahwa dia mendapat ancaman dari banyak orang yang ingin menjatuhkannya. Richard pun bersikeras dan mengaku tidak melakukan tindakan ilegal.
"Dada saya sakit sekali tapi saya yakin yang saya kerjakan benar, saya tidak berniat jahat, saya tidak melakukan satu pun pidana, illegal access yang dituduhkan kepada saya. Saya sangat sedih, kasihan dengan keluarga saya, saya harap video ini tidak pernah di-upload, kalaupun video ini di-upload oleh staf saya, semoga Tuhan memberkati saya dan keluarga saya semuanya. Aamiin," tandasnya.