URsport

Duh, Newcastle United Gagal Dibeli Pangeran Arab Saudi

Rezki Maulana, Sabtu, 1 Agustus 2020 09.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh, Newcastle United Gagal Dibeli Pangeran Arab Saudi
Image: Instagram @NUFC

Newcastle - Fans Newcastle United harus kecewa karena klub kesayangannya gagal dibeli Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS). MBS mundur secara tiba-tiba karena kondisi ekonomi global.

Newcastle sebenarnya sudah dalam proses take over dalam empat bulan terakhir. Ini setelah Mike Ashley menyetujui tawaran 300 juta paun dari MBS yang memberikan mandat kepada Amanda Staveley yang memimpin PCP Capital Partners. PCP sendiri bekerja sama dengan Public Investment Fund (PIF), konsorsium Arab Saudi milik MBS.

Tapi, proses pengambilalihan itu mengalami tarik-ulur selama empat bulan ini karena dua persoalan genting yang muncul terkait MBS. MBS tersangkut kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di kedubes Arab Saudi di Turki pada 2018.

Persoalan itu lantas menjadi ramai karena eks tunangan Jamal, Hatice Cengiz, sampai mengirim surat ke Premier League agar tidak mengizinkan PIF membeli Newcastle. Selain itu Arab Saudi juga dituding membajak hak siar pertandingan Liga Inggris di Timur Tengah.

Padahal Premier League tengah memerangi pembajakan tersebut. Desakan kuat dari publik membuat Premier League ragu-ragu untuk melanggengkan takeover tersebut.

Sampai akhirnya PCP Capital Partners dan PIF memutuskan untuk membatalkan kesepakatan pengambil alihan Newcastle. Alasan kondisi perekonomian dunia yang guncang karena pandemi virus corona jadi alasannya.

"Dengan apresiasi sedalam-dalamnya untuk masyarakat Newcastle dan terutama kepada klub sepakbolanya, maka kami memutuskan untuk membatalkan proses akuisisi Newcastle United Football Club," ungkap pernyataan resmi PIF Arab Saudi yang dilansir Sky Sports.

"Kami menyesal melakukan ini karena kami sebenarnya sudah sangat antusias, serta berkomitmen tinggi untuk kepentingan besar kota Newcastle dan kami yakin bisa mengembalikan klub kepada sejarah, tradisi, dan juga kejayaan fans."

"Sayangnya proses akuisisi yang berlarut-larut karena kondisi global yang tak menentu membuat potensi investasi ke depannya menjadi tidak jelas."

Fans Newcastle patut geram karena keinginan mereka melihat Mike Ashley sebagai pemilik cabut batal karena problem ini. Meski demikian, Ashley diklaim tetap ingin menjual Newcastle ke depannya.

"Kami mengakui pernyataan kemarin. Tidak pernah bilang tidak, tetapi jelas Mike Ashley berkomitmen 100% pada kesepakatan ini. Namun, fokus kami saat ini harus mendukung Steve Bruce [manajer] di bursa transfer dan persiapan musim baru," tutur petinggi klub Lee Charnley kepada Sky Sports.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait