URtech

Duh! Xendit PHK 5 Persen Karyawan di Indonesia dan Filipina

Shinta Galih, Selasa, 4 Oktober 2022 18.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Xendit PHK 5 Persen Karyawan di Indonesia dan Filipina
Image: Xendit PHK 5 persen karyawan di Indonesia dan Filipina. (Xendit.co)

Jakarta - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di startup belum berakhir. Kini giliran menghempas perusahaan fintech payment gateway Xendit, yang sudah berstatus unicorn.

Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang dirumahkan. Namun pihak manajemen menyebut 5 persen karyawan di Indonesia dan Filipina terkena imbas kebijakan tersebut.

Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya mengatakan, pihaknya selalu mencoba untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik. Hanya saja situasi makro ekonomi yang tidak menentu saat ini memaksa Xendit melakukan penyesuaian struktur dan sumber daya tim.

"Hal ini didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan, dan telah melalui pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan bahwa kami siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan," kata Tessa.

Tessa mengatakan bawa penyesuaian tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit namun tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi perusahaan di jangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan perusahaan. Pihaknya berkomitmen untuk mendampingi tim yang terdampak untuk melalui masa transisi ini.

"Karyawan yang terkena PHK akan menerima kompensasi yang layak dan prosesnya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada," tuturnya.

Pihaknya juga akan memberikan manfaat tambahan lain bagi tim yang terdampak guna membantu mereka, seperti perpanjangan masa asuransi kesehatan dan bantuan pendampingan psikolog. Perusahaan juga akan mengkurasi daftar alumni Xendit untuk membantu tim terdampak mendapatkan pekerjaan lebih cepat.

Tessa memastikan penyesuaian struktur dan sumber daya tim ini tidak berdampak pada kelangsungan usaha Xendit. Perusahaan tetap menjadi perusahaan pembayaran digital di Indonesia dan di Filipina. Xendit juga berkomitmen untuk terus mambangun infrastruktur perbayaran di Asia Tenggara.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait