URedu

Efek Pandemi Corona, Unesa Hapus Skripsi Diganti Artikel Ilmiah

Nunung Nasikhah, Jumat, 3 April 2020 09.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Efek Pandemi Corona, Unesa Hapus Skripsi Diganti Artikel Ilmiah
Image: Pixabay

Surabaya – Mewabahnya coronavirus disease (COVID-19) menjadi anugerah tersendiri bagi mahasiswa tingkat akhir di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Pasalnya, sebab wabah tersebut, pihak kampus akhirnya menghapus mata kuliah skripsi dan menggantinya dengan artikel ilmiah.

Kebijakan tersebut tertuang melalui surat edaran Rektor nomor B/17447/UN38/HK.01.01/2020 yang merupakan bentuk komitmen kampus dalam menerapkan physical distancing sebagai upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum mengatakan bahwa pergantian skripsi menjadi artikel ilmiah ini dikhususkan bagi mahasiswa di semester genap yang mengambil skripsi lantaran virus corona semakin meluas.

"Namun penyusunan artikel ilmiah ini akan menjadi kendala di jurusan yang membutuhkan peran masyarakat, uji coba dan eksperimen. Misalnya saja, di Fakultas MIPA, Jurusan Seni dan Fakultas Ilmu Olahraga," tandas Vinda, seperti dikutip dari Antara (3/4/2020).

Nah, untuk fakultas ilmu sosia, perubahan skripsi menjadi artikel ilmiah ini tidak berpengaruh. Karena menurut Vinda, data dan penelitian bisa dilakukan dengan memanfaatkan google form untuk mendapat responding.

"Namun untuk FMIPA yang ada uji coba, eksperimen, laboratorium dan sebagainya, salah satu di antaranya bisa menggunakan simulasi. Yang berdampak juga di Fakultas Ilmu Pendidikan karena harus membuat perangkat pembelajaran yang harus diimplementasikanke siswa dan guru," tegasnya.

Dalam hal ini, Unesa memberikan solusi dengan hanya sampai di tahap pembuatan perangkat pembelajaran. Sementara untuk uji coba tidak digunakan.

"Lebih pada penggantian metode seperti data primer diganti sekunder. Yang penting kaidah keilmuan dan keilmiahan tetap," tambahnya.

Untuk fakultas teknis seperti jurusan Informatika juga sampai di tahap pembuatan aplikasi. Selanjutkan akan disimulasikan di hadapan dosen pebimbing dan tiga dosen ahli (valigator) sebagai pengganti implementasi aplikasi yang dibuat.

"Yang bermasalah ini di pengambilan data, karena banyak mahasiswa juga belum melakukan pengambilan data. Jadi skema ini yang akan dibahas masing-masing fakultas," jelasnya.

Kebijakan ini, kata Vinda, akan berlaku hingga Juni mendatang atau di akhir semester genap. Setelahnya, pihak kampus akan membahas kebijakan lanjutan dengan melihat perkembangan penyebaran COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait