URnews

'Ekonomi dari Masjid', Cara Mendag Lutfi Tingkatkan Ekonomi Syariah

Griska Laras, Minggu, 2 Mei 2021 13.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Ekonomi dari Masjid', Cara Mendag Lutfi Tingkatkan Ekonomi Syariah
Image: istimewa

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan ekonomi Indonesia akan naik kelas dalam 20 tahun mendatang.

Lutfi menyebut Indonesia akan punya 85 persen masyarakat kelas menengah yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi syariah, terutama pada sektor industri makanan halal dan fashion muslim.

"Dalam 20 tahun ke depan, Indonesia akan punya kelas menengah yang jumlahnya 85 persen. Ini akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini bisa berdampak positif dan negatif bagi pertumbuhan ekonomi, akan positif jika kita bisa menjadi tuan rumah bagi produk sendiri," kata Lutfi dalam acara Ramadan Bersama MES di Masjid Istiqlal, Sabtu (1/5/2021).

Karena itu pihaknya tengah gencar mengajak masyarakat mencintai produk-produk lokal, sekaligus mendukung anak muda menjadi pengusaha andal.

Untuk mewujudkan hal itu, Lutfi membuat gerakan 'Ekonomi dari Masjid' bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadila dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nassrudin Umar.  

Melalui program tersebut, mereka akan memberikan pelatihan / coaching anak muda di masjid untuk menjadi pengusaha hebat.

"Kami berkomitmen ingin mengubah supaya kegiatan ekonomi kembali ke masjid. Jadi saya nanti akan membuat strukturnya supaya kita bisa berdiskusi dan coaching pengusaha muda di masjid. Gerakan ekonomi dari masjid harus benar-benar kita mulai hari ini," kata Lutfi dalam acara Ramadan Bersama MES, Sabtu (1/5/2021).

Dia juga berharap program tersebut bisa menjadi terobosan agar pelaku ekonomi baru Indonesia bisa tumbuh secara merata dan sistematis.

Sementara untuk menumbuhkan kecintaan akan produk lokal, Lutfi menyebut akan menggandeng Key Opinion Leader (KOL) untuk mengubah persepsi anak muda bahwa memakai produk buatan dalam negeri itu sesuatu yang keren dan membanggakan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait